Bukanlah suatu hal yang asing lagi mendengar kata “kontroversial” dalam sebuah pembahasan mengenai Lady Gaga. Artis kelahiran New York, Amerika Serikat ini sering kali menjadi bahan perbincangan masyarakat dan media sejak awal karirnya bahkan sampai sekarang. Penampilannya yang unik dan terkesan eksentrik di panggung, acara musik, dan juga tempat umum merupakan suatu identitas yang melekat kuat dengan nama “Lady Gaga”. Semua keunikan tersebut tentunya tidak menutupi talenta yang dimiliki oleh Lady Gaga, khususnya di bidang musik. Ratusan penghargaan musik mulai dari Billboard Music Awards, Songwriters Hall of Fame, sampai Grammy Awards, menjadi bukti kuat bahwa talenta musik yang dimiliki dan karya-karya yang diciptakan oleh Lady Gaga disukai oleh banyak orang serta mendapat rekognisi besar oleh pihak industri hiburan besar.
Popularitas Lady Gaga memberikannya platform yang besar sebagai public figure (tokoh masyarakat) dengan jutaan penggemar dari berbagai negara. Memiliki platform yang besar tidak membuat Lady Gaga hanya berfokus pada performa karya-karyanya di music chart (tangga lagu). Lady Gaga justru menggunakan platform besar tersebut untuk menyuarakan isu-isu sosial, tidak hanya melalui perkataan di media sosial, tetapi juga melalui lagu-lagu dan mode. Isu-isu sosial yang diangkat oleh Lady Gaga melalui lagu-lagunya sangat bervariasi mulai dari kesetaraan gender, seksualitas, dan ras; pelecehan dan kekerasan seksual; hingga kebebasan dalam berekspresi.
“Born This Way” merupakan salah satu lagu karya Lady Gaga yang intinya berbicara mengenai kesetaraan gender, seksualitas, dan ras serta dorongan untuk mencintai diri sendiri. Hal tersebut dapat dilihat di setiap bagian lagu tersebut, salah satunya di bagian refrain yang berbunyi:
“I’m beautiful in my way
‘Cause God makes no mistakes
I’m on the right track, baby
I was born this way
Don’t hide yourself in regret
Just love yourself, and you’re set
I’m on the right track, baby
I was born this way”
