Sementara jika semua masih tetap kita miliki, kita masih bisa berpikir dan merasakan tentang keindahan dan kenikmatan yang kita inginkan, pertentangan dengan orang lain itu akan terjadi. Pertentangan keinginan itu tidak akan bisa kita hindari, apalagi jika objek kepuasan kita adalah orang lain.
Jika di surga nanti kita dimandatkan untuk tetap saling menjaga agar tidak bertentangan satu sama lain, itu artinya kita akan saling membatasi keinginan kita juga. Tidak lagi semua keindahan dan kenikmatan yang kita inginkan bisa kita dapatkan.Â
Kita akan berkelompok dengan orang - orang yang sejalan dengan kita dan membuat aturan - aturan baik sesama anggota kelompok kita maupun dengan kelompok lain agar tidak saling bertentangan.Â
Lambat laun kita akan membentuk negara untuk menjaga kepentingan - kepentingan kelompok kita. Dan akhirnya semuanya berjalan seperti apa yang kita jalani di dunia sekarang ini. Apakah surga itu hanya akan menjadi dunia baru bagi kita?
Atau, akankah kita nantinya di surga seperti burung dalam sangkar emas?
Keindahan dan kenikmatan yang bagaimakah yang ada di surga itu?
Bagaimana kita bisa merasakan keindahan dan kenikmatan yang ada di surga nanti?
Kata temanku si Mastur:
"Kita hanya bisa memahami kehidupan masa lalu, bukan kehidupan masa mendatang".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H