Mohon tunggu...
Melihatketimur
Melihatketimur Mohon Tunggu... Human Resources - Adalah pergerakan mencerdakan kehidupan bangsa

Sebagian Hidup Adalah pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Program Kelas Inggris Pesisir Melihat ke Timur

21 Januari 2019   15:17 Diperbarui: 22 Januari 2019   08:21 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radar Sorong-1/19/2019: Melihat Ke Timur, sebuah perkumpulan atau komunitas literasi di Kota Ambon dan Kota Sorong membuka kelas Bahasa Inggris gratis selama dua bulan dari pertengahan November 2018 sampai Januari 2019 di Kampung Saonek Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat. 
Kelas bahasa Inggris yang diajarkan adalah kelas Vocabulary (kosa kata) dan kelas Speaking (berbicara) yang merupakan pelajaran dasar dengan tempat belajar di kantor kampung, perpustakaan kampung, dermaga pelabuhan dan di pantai. Ada sekitar 20an peserta aktif untuk seusia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dan 10an peserta untuk pemuda pelaku travel wisata.
Menurut relawan pengajar kelas bahasa Inggris Melihat Ke Timur Ugi Sugiarto menceritakan bahwa melalui program Kelas Inggris Pesisir, nama program untuk kelas bahasa Inggris yang sedang diadakan, mempunyai misi mengenalkan Bahasa Inggris ke beberapa daerah di Raja Ampat dengan harapan menjadikan masyarakat Raja Ampat menjadi cinta akan bahasa Inggris dan sadar akan kebutuhan terhadap bahasa Inggris. Kelas bahasa Inggris yang sedang diadakan ini adalah gratis berikut mendapat modul ajar dan pena.
"Saya membuat keadaan kelas bahasa Inggris ini semenyenangkan mungkin, jangan sampai menjadi beban para peserta belajar. Saya tahu, betapa belajar bahasa Inggris semasa di sekolah itu sangat membingungkan dan sering mendapat pekerjaan rumah yang justru membuat malas untuk belajar. Akhirnya saat belajar bahasa Inggris di sekolah bertahun-tahun yang didapat sangatlah sedikit bahkan banyak yang lupa. Makanya saya sediakan modul dan penanya supaya para peserta tinggal datang bawa diri saja. 
Seringkali juga bagi-bagi makanan ringan sebagai penyemangat mereka ikut belajar. Saya men-setting ini harus semenyenangkan mungkin agar para peserta tetap belajar sampai dua bulan lamanya. Asalkan mereka datang saja, selama dua bulan itu tentu ada banyak yang peserta dapat," ucap Ugi Sugiarto, salah satu anggota sekaligus relawan yang mengajar Kelas bahasa Inggris di Kampung Saonek.
Bagi Ugi, Bahasa Inggris di Raja Ampat adalah muatan pendidikan yang sangat dibutuhkan, mengingat kabupaten ini menjadi tujuan wisata favorit bagi turis-turis mancanegara dan para peneliti konservasi. Memiliki kekayaan alam dengan berbagai keindahan dan keunikan yang ditawarkan oleh kabupaten ini menjadi sumber daya utama untuk kesejahteraan masyarakatnya. Kinerja pemerintah kabupaten dan provinsi sudah cukup baik dalam mengelola tempat-tempat wisata yang ada disini, dengan mengajak masyarakatnya untuk sama-sama menjaga keindahan dan keunikannya secara keberlanjutan. Namun peran masyarakat dalam memanfaatkan peluang sumber daya ini masih belum maksimal.
"Ada beberapa atau sebagian besar, sektor-sektor usaha atau pekerjaan yang tidak diambil oleh penduduk asli Raja Ampat, semisal tour guide dan pemilik homestay dimana yang menjadi pelaku adalah sebagian besar adalah mereka para pendatang dari luar Raja Ampat," lanjutnya.
Melihat Ke Timur menjadi salah satu komunitas yang turut membantu dalam menjawab permasalahan pada aspek literasi Pendidikan di timur Indonesia. Di sepanjang tahun 2018, komunitas ini sudah mengadakan kelas di beberapa wilayah timur Indonesia, yakni Maluku dan Papua Barat. Ada tiga kelas yang sedang aktif sekarang yakni di Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Sorong Selatan.
"Kita ada beberapa relawan mengajar, yang aktif sekarang ada di Teluk Bintuni, Sorong Selatan dan Raja Ampat. Saya sendiri dari bulan Februari 2018 menjadi relawan mengajar bahasa Inggris, membuka kelas di Seram Bagian Timur, Sorong Selatan dan Raja Ampat," imbuh Ugi, pemuda asal Cirebon, Jawa Barat.
Dengan semakin maraknya perkumpulan literasi melalui pengabdian relawan pengajarnya di wilayah timur Indonesia tentu sangat membantu pemerintah dalam bidang pendidikan dimana beberapa wilayah timur masih banyak yang sulit mendapat keadilan hak pendidikan secara laik dan merata. Celah-celah pendidikan yang ada tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi seharusnya juga diisi oleh banyak pihak, terlebih khususnya pemuda-pemuda setempat atau relawan-relawan dari luar.
Ketua Pemuda Kampung Saonek, Azis Kastela saat ditemui awak media mengaku bangga dengan komunitas melihat timur yang sudah melakukan kegiatan selama dua bulan di Kampung Saonek. 
"Kami selalu membuka diri untuk hal-hal positif seperti ini. Salah satunya yang diselenggarakan oleh komunitas Melihat Ke Timur. Mereka datang dengan ilmu ke kampung kami, melakukan pembelajaran. Mencerdaskan adek-adek kita, bahkan pemuda sendiri. Kami berterima kasih untuk komunitas ini. Mereka masih mempedulikan anak-anak di wilayah Indonesia Timur," kata Azis di sela-sela kegiatan kelas bahasa Inggris.
Namun bagi Ugi sendiri, harapan dari kegiatan-kegiatan komunitas literasi seperti ini adalah menjadi semakin berkembangnya budaya literasi di kampung-kampung di wilayah timur Indonesia.
"Ada tujuan utama dari kegiatan belajar bahasa Inggris yang sedang berlangsung ini, yaitu menciptakan budaya belajar, budaya literasi, budaya butuh akan membaca sedini mungkin terhadap anak-anak SD dan SMP serta pemuda yang pada akhirnya mau melanjutkan kelas ini kedepannya," tutup Ugi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun