Mohon tunggu...
Egy Setya Ramadhan
Egy Setya Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - E G Y

Tugas Kuliah Menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Sepak Terjang A1GP, Piala Dunia Motorsport yang Seumuran Jagung

5 September 2022   17:51 Diperbarui: 5 September 2022   22:06 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A1GP

Apa hal yang pertama kali terbesit di benak Anda ketika mendengar kata ‘World Cup’? Ajang sarat akan gengsi yang menyuguhkan aksi-aksi spektakuler dari para pengawa terbaik dari seluruh penjuru dunia guna mengharumkan nama bangsanya.  Istilah ‘World Cup’ identik dengan sepak bola, sebenarnya ada banyak jenis olahraga yang memiliki Piala Dunia tersendiri. Mulai dari atletik, basket, badminton, tenis, gulat bahkan piala dunia motorsport.

Tahukah Anda, dunia balap mobil pernah memiliki ‘World Cup of Motorsport’, sayangnya sampai sekarang belum ada kompetisi serupa yang bisa bertahan lama eksistensinya. Rentang tahun 2005 sampai 2009, pernah diadakan ajang balap mobil single-seater antar negara dengan nama A1GP. Adalah Pangeran Kerajaan Dubai bernama Sheikh Maktoum Hasher yang mencetuskan ide pendirian A1GP sebagai tandingan F1 tahun 2004.

Konsep kompetisi balap mobil antar negara A1GP mendapat restu dari Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) dan musim mulai bergulir di tahun 2005. Awal musim A1GP dimulai setelah satu musim penuh F1 berakhir. Hal ini Hal ini dilakukan agar jadwal F1 dan A1 GP tidak bentrok dan bisa menarik minat penonton.

Sebanyak 20 negara dari 5 benua ikut serta dalam seri perdana yang berlangsung pada 25 September 2005 di Sirkuit Brand Hatch Inggris. Sebelum balapan dimulai, Sheikh Maktoum Hasher selaku bos A1GP pernah mengucapkan kalimat 

Gentlemen, For The Pride Of The Nation, Start Your Engines.

Foto: Kent Online
Foto: Kent Online

Regulasi A1GP

Hal yang menarik dari A1GP ini, setiap mobil memiliki spesifikasi yang setara dengan tim-tim lain. Beda halnya di F1 yang setiap tim harus mengembangkan mobilnya agar bisa mendominasi jalannya balapan. Regulasi A1 GP mengharuskan setiap tim memakai spesifikasi mobil yang sama, mulai dari sasis, mesin, hingga penyuplai ban. Dengan penyetaraan spesifikasi mobil ini, diharapkan menghasilkan balapan yang seru tanpa ada tim yang mendominasi karena memiliki teknologi yang lebih mutakhir. Selain itu penyetaraan ini juga untuk menekan biaya operasional yang mungkin ditimbulkan, dikhawatirkan banyak negara yang mundur dari A1GP karena biaya yang membengkak.

Diawal musim, mobil A1GP dibekali mesin V8 3.4 liter buatan Zytek Engineering yang menghasilkan tenaga 520 bhp (550 bhp dalam mode PowerBoost). Mesin yang dikembangkan Zytek ini didesain dapat bertahan lama karena tim harus terus menggunakannya selama satu musim penuh. Disebut-sebut mesin ini hanya memiliki bobot 120kg yang menjadi mesin 3.4 liter paling ringan. Di musim terakhir 2008-09, Ferrari memasok mesin V8 4.5 liter dengan kekuatan 600bhp. Top speed yang bisa diraih mobil A1GP ini mencapai 300kmh.

Selain itu, mobil A1 GP tidak ada power steering, traction control atau teknologi lainnya seperti di F1. Sehingga mobil menjadi sulit dikontrol dan berat. Dibutuhkan skill tingkat tinggi untuk menjadi yang terdepan di setiap seri A1GP.

a1go-france-on-track-zandvoort-6315d392f22cdd638d35b112.jpg
a1go-france-on-track-zandvoort-6315d392f22cdd638d35b112.jpg

Format Balap

A1GP menjadi pionir yang memperkenalkan format balap Sprint Race dan Feature Race. Formasi Sprint Race disusun berdasarkan hasil kualifikasi hari sabtu. Sprint Race dimulai langsung tanpa berhenti di grid seperti pada umumnya. Syarat balap Sprint Race harus menempuh jarak 75km atau 30 menit, balapan berakhir jika salah satu syarat tersebut terpenuhi. Untuk susunan formasi Feature Race diurutkan berdasarkan hasil balapan Sprint Race. Ketentuan balap Feature Race harus menempuh jarak 160 km atau 60 menit, chequered flag dikibarkan setelah salah satu syarat tersebut terpenuhi. Kedua format tersebut mempunyai ketentuan poin masing-masing, tergantung dimana posisi akhir pembalap tersebut finish. Zona poin sprint race antara posisi 1-8 dan zona poin feature race antara posisi 1-10.

ch Foto: Kent Online
ch Foto: Kent Online

Sirkuit A1GP

Rentang tahun 2005 sampai 2009, terdapat 20 sirkuit dari berbagai penjuru dunia menjadi tuan rumah ‘World Cup of Motorsport’. Beberapa sirkuit terkenal seperti Sirkuit Portimão, Sirkuit Brno, Dubai Autodrome, Sirkuit Estoril, Autódromo Hermanos Rodríguez, Sirkuit Kyalami, Laguna Seca, Sirkuit Sepang, Sirkuit Zandvoort, Shanghai International Circuit dan Sentul International Circuit. Indonesia menyelenggarakan A1GP dari 2005 sampai 2007 di Sirkuit Sentul. Sempat beredar wacana Sirkuit Lippo Village di Karawaci bersedia menggelar A1GP, namun dibatalkan lantaran sirkuit yang masih belum selesai dibangun.

hulkenberg-kentonline-6315d3c86292e918fc2c63e2.jpg
hulkenberg-kentonline-6315d3c86292e918fc2c63e2.jpg

Pembalap Yang Pernah Ikut A1GP

Kiprah Indonesia di A1GP diwakili oleh beberapa nama, seperti Ananda Mikola, Moreno Soeprapto, Satrio Hermanto dan Zahir Ali. A1GP juga pernah diramaikan pembalap F1 baik yang sudah pensium maupun yang menjadi pembalap F1 saat ini. Pembalap tersebut antara lain: Nico Hulkenberg (Jerman), Nelson Piquet Jr (Brasil), Jos Verstappen (Belanda), Alex Yoong (Malaysia), Adrian Sutil (Jerman), Andre Lotterer (Jerman), Karun Chandhok (India), Narain Karthikeyan (India), Neel Jani (Swiss), Nicolas Prost (Prancis), Sebastien Buemi (Swiss), Sergio Perez (Mexico), Vitantonio Liuzzi (Italia).

perry-firmandira-flickr-6315d40408a8b545387b0152.jpg
perry-firmandira-flickr-6315d40408a8b545387b0152.jpg

A1GP Bangkrut

Sangat disayangkan, kompetisi antar negara yang bisa dibilang cukup seru untuk ditonton seperti A1GP harus bubar di 31 Desember 2009. Faktor utamanya akibat pihak penyelenggara yang terus menerus mengalami kerugian dan krisis finansial yang dialami negara-negara peserta. Andai A1GP ini masih berlanjut, besar kemungkinan menjadi balapan alternatif untuk pembalap yang tidak mendapatkan kursi di F1.

Nah itulah kisah A1GP yang sempat digadang-gadang menyaingi pamor F1 di kancah Internasional. Namun hal itu tidak akan terjadi lantaran usia A1GP yang bisa dikatakan sangat singkat untuk skala kompetisi dunia. Semoga di masa depan muncul kembali kompetisi seperti A1GP lainnya yang bisa bertahan lama seperti World Cup cabang olahraga pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun