"Orang sini kan baru perduli kalo ada duitnya"  Sanca mengide seperti itu sambil menyabuti rambut jenggotnya dengan uang recehan. Benar saja setelah beberapa hari ketika  mampir ketempat kopinya itu lagi, Sanca sedang meladeni telepon entah dari siapa.
"iyaa benar ada hadiah untuk warga yang menangkap ular besar itu"
"kamu harus kerja sama dengan warga sekitar, bahaya kalau sendiri" dia menutup telepon tersebut sambil hanya menggelengkan kepala dan menanyakan pesanan saya. Tak lama janda itu datang, memberi info bahwa besok warga sekitar akan mencari keberadaan ular itu di-gorong gorong yang tak pernah dibersihkan.
" Sanca tadi malam kata RT besok hari minggu warga akan mencari ular bersama-sama" sambil menarik ciki-ciki yang tergantung di dekatnya.
"lu ikut nyari juga gak katanya mau lihat?"
"gak ahh, gua udah liat ulernya tadi malam gede banget haha" Sanca hanya mengangguk-nganggukan kepalanya lalu terdiam memikirkan suatu entah soal uler yang mana.
Minggu pagi warga sekitar bersama-sama membersihkan gorong-gorong tapi hanya Sanca yang kurang bersemangat, dia sedang menimbang-nimbang alasan apa ketika orang orang menemukan ular dan menelpon orang misterius pemberi hadiah yang sebenarnya adalah dirinya.Â
Walaupun orang tidak tahu itu ulahnya tetap saja membuatnya kepikiran. Sementara ibu-ibu menyiapkan makan dan minuman, anak anak kecil yang penasaran disuruh mundur oleh pemuda desa Wangimekar. pak RT memberi intruksi kepada orang-orang yang sebenarnya tidak begitu perduli dengannya, orang orang mengenalnya RT gila pecinta Janda, dua dari tiga istrinya adalah janda kaya makannya dia tidak perduli dengan jabatannya yang RT saja.Â
Salah satu warga tiba-tiba berteriak melihat buntut ular itu setelah membongkar gorong-gorong, semua warga berlarian melihat ketempat tersebut, ular itu berlari ke arah gorong-gorong dekat warung Sanca, ada Sanca dan janda itu yang sedang melongok mencari ular didekat warung tersebut.Â
Janda itu langsung berteriak dan reflek mencekram ular milik Sanca yang berdiri disampingnya, saat ular itu nongol dari gorong-gorong yang hampir mematuk wajahnya.
"whaaaah Sancaaaaaaaa, ularnya betulan bangsattttttttt" kata janda itu membuat sebagian warga tertawa karena melihat tangan janda itu mencengkram ular milik Sanca, tapi sebagian lagi serius mengejar ular beneran tersebut. Â