Mohon tunggu...
Egy Fachriansyah
Egy Fachriansyah Mohon Tunggu... Freelancer - cuma orang biasa

Kadang hanya lurus kadang pula berliku-liku, itu lah jalan. terpenting saya tau kemana tujuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nafsu Binatang

27 Oktober 2020   01:15 Diperbarui: 27 Oktober 2020   01:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            “gimana fotonya, bagus gak tuh ?” sambil tersenyum menggoda Adrian

            “gak usah diragukan soal itu lun, tapi aku ragu soal nasib komodo ini”

            “ aku pun selalu ragu soal binatang yang dijadikan tontonan di tempat wisata”

            “andai binatang paham politik kaya kamu, mungkin mereka udah turun ke jalan haha”

Mereka berdua tertawa sangat kenyang membuat komodo-komodo itu berlari menghampiri makanannya yang sedang dkerubuti lalat-lalat bodoh. Penjaga kandang mendapat kabar istrinya tak jadi minta diceraikan, karena pejabat itu baru saja tertangkap atas kasus penggusuran lahan. Sekarang penulis sendiri sedang ragu jika komodo itu dipulangkan ke tempat asalnya, mereka bisa saja tambah tak suka makan atau jangan jangan mereka ingin makan daging sodaranya sendiri, karena kita tak paham ada rapat apa semalam, bisa jadi mereka hanya dijadikan simpatisan di utus untuk menyusup ke alam liar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun