Mohon tunggu...
egoegi
egoegi Mohon Tunggu... digital content freelance -

a hybrid digital people - loves #reading #writing #barca

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Lamborghini dan Representasi Kaum Borjuis Terhadap Hukum

1 Desember 2015   00:20 Diperbarui: 1 Desember 2015   00:54 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh, sudah amat terusik dengan segala kepongahan yang dimiliki oleh kaum 'borjuis' di negeri ini, yang seringnya semena-mena dengan 'nyawa' para kaum marjinal.

Beberapa waktu lalu di awal tahun 2015, kejadian serupa terjadi, jalan Gandaria hingga Arteri Pondok Indah menjadi saksi bagaimana beringasnya sang pelaku yang konon katanya dibawah pengaruh narkoba (setelah itu direvisi oleh pihak kepolisian dengan berubah-ubah) menewaskan satu orang. Perbedaannya sekilas hanya satu yang terlihat mata, respon massa yang ada di lokasi berbeda. Saat kejadian Lamborghini-gate massa di lokasi hanya tertegun diam tanpa terpancar sedikitpun keberingasan ala main hakim sendiri, entah itu pertanda baik ataukah pertanda sudah ngeri-nya kita dengan bentuk lamborghini yang sudah pasti berisikan orang 'penting' di balik kemudinya?, wallahu alam.

Hingga akhirnya tadi sore saat iseng-iseng sosmed-an sembari bersiap-siap menyiapkan infografik, saya mendapatkan screen shot dari sosmed sang ayah korban. Disitu saya amat sangat terusik dengan santainya mereka berada di sebuah ruangan yang mirip seperti sebuah Polsek, sambil posting di akun Instagram-nya (yang pastinya sudah terhapus). Seperti dibawah ini: 

 

 

Begitu mudahkah dilewati proses hukum kita bagi mereka yang mempunyai segalanya? lalu bagaimana perkara nyawa yang melayang dan tidak bisa digantikan oleh sebanyak apapun materi yang kita miliki di dunia? bagaimana nasib sang keluarga korban? anak? saudara? istri? apakah mereka mempunyai hati?

 

Sudah pasti seorang juragan

Keisengan berbuah hasil yang ditindak lanjuti oleh sahabat saya di Surabaya, ternyata betul sang pelaku itu adalah anak seorang juragan pengusaha solar ternama di Surabaya. Yang pastinya sudah sangat amat dekat dengan 'orang kuat' di teritorinya. Sampai-sampai keluarga pelaku berani untuk menjamin masa depan dan ganti rugi finansial keluarga korban. Sampai disini, adakah yang salah dengan sistem hukum kita dalam melayani kaum Borjuis? silahkan berasumsi sendiri.

 

 

Pelaku ternyata memang dikenal tidak pernah absen dan aktif dalam urusan balap-membalap kategori Super Car.

Okelah, anak muda ini mungkin sudah berstatus 'tersangka'. Tapi bukan hal aneh, beberapa hari kedepan status anak ini bisa berubah drastis sesuai finalisasi BAP (Berita Acara Pemeriksaan) pada akhirnya bukan?.

Sudahlah! sudah terlalu banyak drama bagi kaum marjinal untuk menghadapi pertarungan yang tidak akan pernah adil terhadap para kaum Borjuis. Seakan-akan, dengan keberuntungan hidup mereka yang bergelimang uang mereka mampu mengkonversi suatu nilai nyawa di dalam kehidupan dengan amat sangat mudah! hufh.

Status terakhir dari sumber lainnya mengatakan bahwa, Ferrari merah yang 'menghilang' setelah kejadian dini hari itu, akhirnya telah diketahui. Mungkinkah Wiyang sebenarnya sudah tahu siapa dibalik kemudi mobil milliaran itu? atau kejadian tersebut betul-betul spontanitas darah muda anak juragan pengusaha solar tersebut? tanpa mau kalah gengsi oleh Bambang sang pengemudi Ferrari merah tersebut? ehm, we'll see later sajalah yah bro!.

Marxisme mendefinisikan kaum Borjuis ini adalah kelas sosial yang memiliki alat-alat produksi di dalam masyarakat, mungkinkah yang dimaksud dengan 'alat-alat produksi' dalam hal ini adalah salah satu bentuk aturan umum yang mengatur tindak tanduk masyarakat dalam era kapitalisme yang bernama: hukum? ehm, saya rasa, bisa jadi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun