Mohon tunggu...
Egi Sujana
Egi Sujana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - guru

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

isu sosial emosional di sekolah dasar

19 Januari 2025   17:23 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:23 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Isu-Isu Sosial Emosional di Sekolah Dasar

Sekolah dasar adalah tahap penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak. Pada tahap ini, anak-anak mulai belajar berinteraksi dengan teman sebaya, mengelola emosi, dan memahami aturan sosial. Namun, beberapa isu sosial dan emosional dapat muncul yang berdampak pada kesejahteraan dan perkembangan mereka. Berikut adalah beberapa isu utama yang sering terjadi di sekolah dasar, beserta penjelasan dan cara penanganannya:

1. Bullying

Penjelasan
Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang oleh satu atau lebih individu terhadap orang lain dengan tujuan menyakiti secara fisik, emosional, atau sosial. Bullying dapat berupa:

  • Fisik: Memukul, menendang, atau merusak barang milik korban.
  • Verbal: Menghina, mengejek, atau mempermalukan.
  • Sosial: Mengucilkan, menyebarkan rumor, atau memanipulasi hubungan sosial.

Dampak pada Anak

  • Penurunan rasa percaya diri.
  • Masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.
  • Prestasi akademik yang menurun.

Strategi Penanganan

  • Program anti-bullying: Mengadakan program pendidikan yang mengajarkan siswa tentang pentingnya empati dan cara melawan bullying.
  • Pendekatan restorative: Memperbaiki hubungan antara pelaku dan korban dengan bimbingan dari guru atau konselor.
  • Pelaporan aman: Menyediakan mekanisme pelaporan yang rahasia bagi siswa yang menjadi korban atau saksi bullying.

2. Masalah Disiplin

Penjelasan
Masalah disiplin sering muncul di kelas, seperti:

  • Tidak mematuhi aturan.
  • Mengganggu proses belajar.
  • Bersikap agresif terhadap teman atau guru.

Penyebab

  • Kurangnya pemahaman tentang aturan atau ekspektasi di sekolah.
  • Faktor keluarga, seperti kurangnya pengawasan atau konflik di rumah.
  • Gangguan perkembangan, seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Dampak pada Lingkungan Kelas

  • Gangguan terhadap konsentrasi siswa lain.
  • Hubungan negatif antara siswa dan guru.
  • Lingkungan belajar yang kurang kondusif.

Strategi Penanganan

  • Penegakan aturan yang konsisten: Guru harus menerapkan aturan dengan cara yang adil dan konsisten.
  • Penguatan positif: Memberikan pujian atau penghargaan untuk perilaku yang baik.
  • Pendekatan individual: Menganalisis penyebab perilaku buruk dan memberikan intervensi yang sesuai, seperti konseling atau pembelajaran sosial-emosional (SEL).

3. Kesulitan dalam Interaksi Sosial

Penjelasan
Beberapa siswa mungkin kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya karena:

  • Kurangnya keterampilan sosial, seperti berbagi, mendengarkan, atau bekerja sama.
  • Perbedaan latar belakang budaya atau bahasa.
  • Ketidakmampuan memahami isyarat sosial.

Dampak pada Anak

  • Rasa kesepian dan isolasi.
  • Kesulitan dalam membangun persahabatan.
  • Meningkatnya risiko masalah emosional, seperti rasa rendah diri.

Strategi Penanganan

  • Pembelajaran keterampilan sosial: Mengajarkan keterampilan seperti berbagi, memecahkan konflik, dan berempati melalui permainan peran atau aktivitas kelompok.
  • Kelompok dukungan sosial: Membentuk kelompok kecil yang membantu siswa belajar membangun hubungan.
  • Pendekatan inklusif: Menciptakan lingkungan kelas yang menghargai keberagaman dan mendorong semua siswa untuk terlibat.

4. Kesulitan Mengelola Emosi

Penjelasan
Anak-anak usia sekolah dasar sering kali mengalami kesulitan dalam mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi mereka, seperti:

  • Marah berlebihan.
  • Cemas atau takut berpisah dari orang tua.
  • Mudah frustasi ketika menghadapi tantangan.

Dampak pada Anak

  • Konflik dengan teman atau guru.
  • Kesulitan dalam belajar.
  • Penurunan kesejahteraan mental.

Strategi Penanganan

  • Pendidikan emosi: Mengajarkan siswa untuk mengenali emosi mereka dan cara mengelolanya melalui program SEL.
  • Teknik relaksasi: Mengajarkan teknik seperti pernapasan dalam atau meditasi untuk membantu siswa menenangkan diri.
  • Bimbingan konseling: Memberikan sesi konseling individu atau kelompok untuk membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka.

Kesimpulan

Isu-isu sosial dan emosional di sekolah dasar seperti bullying, masalah disiplin, dan kesulitan interaksi sosial dapat menghambat perkembangan anak jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk:

  1. Menerapkan program pembelajaran sosial-emosional.
  2. Melibatkan guru, konselor, dan orang tua dalam menangani masalah sosial-emosional siswa.
  3. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan suportif bagi semua anak.

Dengan pendekatan yang terintegrasi, sekolah dapat membantu siswa berkembang secara optimal, baik secara sosial, emosional, maupun akademik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun