e. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD)
Anak atau individu dengan ADHD sering kesulitan dalam mengatur perhatian, mengendalikan impuls, dan menyesuaikan perilaku mereka dalam situasi sosial.
- Dampak: Kesulitan membangun hubungan, rentan terhadap konflik, dan kecenderungan disalahpahami oleh orang lain.
2. Penyebab Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional
a. Faktor Biologis
- Ketidakseimbangan neurotransmitter: Kekurangan atau kelebihan zat kimia di otak yang mengatur emosi dapat menyebabkan gangguan sosial-emosional.
- Genetik: Beberapa gangguan, seperti autisme atau kecemasan, memiliki komponen genetik.
- Gangguan perkembangan otak: Masalah selama kehamilan atau kelahiran, seperti paparan toksin atau trauma lahir, dapat memengaruhi fungsi otak.
b. Faktor Psikologis
- Trauma: Pengalaman traumatis, seperti kekerasan, kehilangan orang terdekat, atau penelantaran, dapat menghambat perkembangan sosial-emosional.
- Kehilangan kepercayaan diri: Kritik berlebihan atau penolakan terus-menerus dapat membuat individu merasa tidak berharga.
c. Faktor Lingkungan
- Polusi emosional dalam keluarga: Konflik keluarga yang berkepanjangan atau pola asuh yang tidak mendukung dapat menyebabkan gangguan emosional.
- Kemiskinan: Lingkungan yang penuh tekanan, kurangnya akses pendidikan, dan kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional anak.
d. Faktor Budaya dan Sosial
- Diskriminasi atau stigma sosial: Seseorang yang mengalami diskriminasi dapat merasa terisolasi secara sosial.
- Kurangnya dukungan sosial: Minimnya interaksi sosial yang positif atau dukungan dari teman sebaya dapat memperburuk gangguan ini.
3. Dampak Gangguan Sosial-Emosional
Gangguan ini dapat memengaruhi individu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk:
- Hubungan interpersonal: Kesulitan menjalin dan mempertahankan hubungan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
- Pendidikan: Prestasi akademik yang rendah karena kurangnya konsentrasi atau ketidakmampuan mengelola emosi di lingkungan sekolah.
- Kesehatan mental jangka panjang: Risiko gangguan psikologis kronis, seperti depresi atau kecemasan berat.
- Kesehatan fisik: Gangguan emosional dapat menyebabkan gangguan tidur, gangguan makan, atau penyakit fisik lainnya akibat stres.
4. Penanganan dan Pencegahan Gangguan Sosial-Emosional
a. Intervensi Dini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!