BBM saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia, dilihat dari banyaknya pengguna kendaraan di Indonesia yang tidak mengenal usia.Â
Bahkan tidak jarang 1 keluarga memiliki bermacam macam kendaraan untuk media mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup.Â
Terutama untuk profesi yang sangat berpengaruh terhadap kenaikan BBM ini, tentu saja Ojol, kurir, dsb.Â
Mereka sangat menjerit dengan kebijakan ini, kita perlu tahu  bahwa media yang sangat penting bagi mereka yaiu BBM itu sendiri, kita yang bukan berfprofesi seperti mereka pun terkena dampaknya, apalagi mereka pejuang kilometer yang  memang tolak ukur pendapatannya dari BBM itu sendiri.Â
Pengumuman harga BBM naik tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, dalam jumpa pers Istana Merdeka pada tanggal 3 September 2022. dengan rincian harga sebagai berikut:
* Pertalite semula Rp 7. 650 / liter menjadi Rp 10.000 / liter
* Solar yang semula Rp 5.150 / liter menjadi Rp 6.800 / liter
* Pertamax semula Rp 12.500 / liter menjadi 14.500 / liter
Perlu diketahui juga bahwa pada hari kamis tanggal 1 September 2022 BBM Non subsidi seperti ( Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex) justru mengalami penurunan harga yang beragam di masing - masing wilayah atau provinsi yang berkisar antara Rp 700 - Rp 2.000 / liter. seperti di wilayah DKI Jakarta , harga Pertamax Turbo yang semula Rp 17. 900 / liter turun menjadi Rp 15.900 / liter.Â
Penurunan BBM non subsidi telah sesuai dengan Keputusan Menteri (KEPMEN) ESDM no 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak.
Menurut pendapat Menteri keuangan Sri Mulyani " Kami terus mengalami perhitungan dengan harga ICP yang turun ke USSÂ 90 sekalipun maka subsidi masih akan besar ". ujarnya melalui youtube sekterariat presiden.
Sri Mulyani juga menjelaskan, belanja yang tadinya untuk subsidi digunakan untuk memberikan bantuan sosial (BANSOS) bagi masyarakat. Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan ICP.Â
"Perkembangan ICP harus kita monitor karena suasana geopolitik dan proyeksi ekonomi dunia maenjadi masalah karena dinamis. kami akan terus mengalokasikan subsidi bagi masyarakat", Â kata Sri Mulyani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H