Mohon tunggu...
Egista Komunika Agriantika
Egista Komunika Agriantika Mohon Tunggu... Lainnya - Jejak Kata

One tap for more information

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyelaraskan Kurikulum Pendidikan Bersama PPG UMM

1 Agustus 2022   18:09 Diperbarui: 1 Agustus 2022   18:10 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan kegiatan oleh Dekan FKIP UMM.

Program Studi PPG FKIP UMM melaksanakan kuliah tamu secara online melalui platform zoom meeting. Dimoderatori oleh Fahdian Ramadani, kegiatan kuliah tamu berjalan dengan lancar dan diikuti kurang lebih seribu peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan adanya pembaharuan kurikulum pembelajaran (01/08). 

Iin Hindun selaku Kaprodi PPG menyampaikan kuliah tamu pada siang ini diikuti oleh peserta PPG prajabatan dan dalam jabatan, mahasiswa, dosen, dan pengelola. Kegiatan ini didasari dengan adanya pembaharuan kurikulum dari model pembelajaran sebelumnya. Berdiskusi bagaimana cara menggunakan kurikulum pembelajaran yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada. Termasuk kemajuan teknologi, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Supaya calon guru menjadi lebih profesional dan menginspirasi peserta didik. 

Dibuka oleh Trisakti Handayani selaku Dekan FKIP menuturkan bagaimana cara mengimplementasi dan menyusun strategi inovatif. Adanya kesempatan emas dengan pakar kurikulum dan desain pembelajaran dapat menjawab seluruh pertanyaan peserta. "Siap menghadapi perkembangan dan perubahan dinamika pendidikan, peserta PPG harus menyesuaikan dengan perubahan kebijakan nasional," tuturnya.

Sesi diskusi bersama kedua pemateri.
Sesi diskusi bersama kedua pemateri.

Agusti Tamrin, selaku dosen yang menyampaikan materi bertajuk Strategi Penyusunan Desain Pembelajaran Inovatif dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pokok materi berkutik pada pembelajaran PPG dan strategi desain pembelajaran PPG. Alur pelaksanaan pembelajaran PPG Dalam Jabatan terdapat pendalaman materi, pengembangan perangkat pembelajaran, dan praktik pengalaman lapangan. 

Materi kali ini berpacu pada kerangka acuan Ekologi dan filsafat pendidikan dan pengajaran dari Ki Hajar Dewantara "Benih bagus ditanam di lahan yang baik oleh petani yang baik dengan cara yang tepat,". Hal tersebut bagaikan model PPG Indonesia untuk memberikan edukasi kepada calon guru untuk memberikan pengajaran yang baik kepada peserta didik.  "Guru harus memiliki hubungan baik dengan ekosistem terkait untuk melahirkan benih yang bagus," ujar Ketua Forum Perguruan Tinggi Penyelenggara PPG. 

Selanjutnya, Agusti Tamrin juga menyampaikan strategi pembelajaran PPG dengan digital media. Mengetahui literasi media juga diperlukan saat menerapkan pembelajaran inovasi revolusi industri 4.0 (Smart Manufacturing).  Creativity, Communication, Collaboration, dan Critical Thinking harus disesuaikan dengan literasi data, teknologi, dan manusia. Demi menyesuaikan cara pembelajaran dengan generasi masa depan guru harus berkiprah pada dunia teknologi. "Teknologi tidak dapat menggantikan peran guru, namun guru yang tidak menguasai teknologi akan ditinggalkan oleh zaman," ujarnya. 

Dinn Wahyudin selaku pemateri kedua, mengawali penyampaian dengan kutipan menginspirasi "Teladan yang baik adalah Khotbah yang jitu," oleh K.H. Ahmad Dahlan. Hal tersebut tentu saja sesuai dengan guru yang menyampaikan edukasi kepada peserta didik yang ampuh dan jitu. "Jadikan komunikasi dan kolaborasi menjadi salah satu kemampuan peserta didik. Siswa dilatih untuk mengemukakan pendapat, menyuarakan ide dan gagasan yang sesuai dengan usianya," ungkapnya.

Selain itu, terdapat delapan indikator kinerja utama yang disampaikan dengan menarik yang disesuaikan dengan perumpamaan yang jelas. Dalam indikator tersebut terdapat beberapa poin penting yaitu kualitas lulusan yang baik, pembimbing yang berkualitas, dan kualitas kurikulum dan instruksi yang berlaku. Hal tersebut sangat berpengaruh pada nilai kemanusiaan, karakter, sikap dan perilaku peserta didik yang akan dikembangkan. 

Husna Laily, selaku peserta menanyakan terkait "Strategi cara penyesuaian terhadap seringnya perubahan kurikulum pembelajaran,". Pertanyaan tersebut diajukan dan dijawab oleh Dinn Wahyudin, "Sebenarnya hal tersebut bukanlah perubahan, tetapi penyempurnaan. Adanya kurikulum baru hanya perlu diyakini sebagai formula terbaik sebagai inovasi bentuk pembelajaran yang terbaik. Bahkan pemerintah juga menawarkan untuk menerapkan kurikulum yang sesuai dengan kriteria sekolah," jawabnya. 

Penulis: Egista Komunika A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun