Semesta memang tidak pernah berhenti menyanyikan persembahan nada ini, tetapi para pemain instrumen yang berbentuk haruslah berganti generasi, dengan rasa yang diwariskan generasi sebelumnya, diharapkan agar rasa itu kembali dirasai lain oleh generasi lain sehingga menimbulkan bahana dan nuansa lain yang baik.
Lukisan Trijata semakin usang, lantas suatu hari seorang pasangan muda-mudi menemukannya ditempat sampah di sebuah pasar barang antik, kemudian memungutnya. Kelak setelah lama menikah dan menjadi tua, mereka memajang lukisan itu di tengah rumah kemudian mereka gemar menatap lukisan usang Trijata sambil mengenang berbagai kisah mereka, kemudian terdengarlah oleh mereka alunan dawai yang dipetik, suara serluling, dan teriakan semesta yang membahana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H