Peran Sinergis Tenaga Kesehatan dalam Upaya Pencegahan dan Tatalaksana DBD

EGI SANTIKA DEWI/191241075

KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

          Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dangue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, merasa lemah dan lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan bintik dan ruam pada kulit, ada juga gejala lainnya seperti mimisan, muntah darah, kesadaran menurun. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang mempunyai siklus menarik dan erat kaitannya dengan masalah diluar kesehatan. Ciri menarik DBD ini perlu dikaji dari perspektif, Sistem kesehatan saat ini berada dalam era Jaminan Kesehatan Nasional. Kebersihan lingkungan, cuaca, bahkan status gizi dapat mempengaruhi terjadinya DBD. Beberapa minggu terakhir, terjadi lonjakan kejadian penyakit  DBD yang perlu diperhatikan dan ditangani dengan sebaik-baiknya.

           Dinas Kesehatan Kota Semarang menemukan satu kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pasca terjadinya banjir di Ibu Kota Jawa Tengah, hal ini menjadi perhatian masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat pasca banjir. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan telah melakukan surveilans aktif di wilayah-wilayah banjir diantaranya yaitu Mangkang, Semarang Barat, Gayamsari, Semarang Utara dan Pedurungan. Dari hasil surveilans tersebut, angka bebas jentik di wilayah-wilayah tersebut memiliki presentase yang rendah yakni dibawah 50, padahal angka bebas jentik seharusnya diatas 95, tercatat di berita TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG.

         Selain itu Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan pemeriksaan nonstruktural 1 (NS1) terhadap para korban banjir yang mengalami demam dan pihak menemukan satu kasus penyakit DBD di Semarang Barat. Dinas Kesehatan Kota Semarang juga melakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan pasca banjir dengan cara petugas masuk ke rumah warga untuk mengukur PH air, jika PH kurang dari 7 dapat dicurigai adanya kuman. Jika kandungan PH  lebih dari 8 perlu diwaspadai mengandung bakteri, misalnya kandungan EColi yang tinggi. Mencegah munculnya DBD pasca banjir adalah dengan mendorong masyarakat membersihkan sisa-sisa air yang berada di rumah maupun lingkungan sekitar rumah agar tidak menjadi sarang nyamuk. Air yang digunakan dalam jangka waktu yang lama bisa diberi obat pembasmi nyamuk.  

          Peran Kesehatan Masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) diantaranya yaitu, mengadakan penyuluhan dan kegiatan pencegahan penyakit DBD, melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin, memantau jentik nyamuk secara berkala. Selain tenaga kesehatan masyarakat juga dapat berperan dalam mencegah penyakit DBD dengan melakukan pencegahan seperti menguras bak mandi dan wadah penampung air dalam waktu seminggu sekali, memasang kasa dan kelambu nyamuk, menggunakan lotion atau krim anti nyamuk, menggunakan pakaian tertutup saat keluar rumah, tidak menumpuk dan menggantung baju terlalu lama. Kesimpulannya yaitu, penyakit DBD disebabkan oleh nyamuk dan penyakit DBD termasuk dalam golongan penyakit menular, sebagai tenaga kesehatan kita harus berperan dalam mencegah penularan penyakit DBD, selain tenaga kesehatan masyarakat juga berhak dan bisa membantu dalam pencegahan penularan penyakit DBD.

KATA KUNCI: Nyamuk, Pencegahan, Penularan, Penyakit,Tenaga Kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peran Sinergis Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan dan Tatalaksana DBD. https://lms.kemkes.go.id/courses/bc7053f2-402f-4f45-a871-db19193bbcad  [online]

Eka, Yulianti. Pasca Banjir, Dinkes Kota Semarang Temukan 1 Kasus DBD. https://jateng.tribunnews.com/2023/01/10/pasca-banjir-dinkes-kota-semarang-temukan-1-kasus-dbd [online]. (diakses tanggal 10 Januari 2023).