Mohon tunggu...
Egie Wikayoga
Egie Wikayoga Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Selalu ingin menjadi orang yang lebih baik, belajar dan belajar, bermimpi, berangan, dan raih!!" saya adalah seorang mahasiswi disebuah kota yang kental akan budaya Reognya, STAIN Ponorogo. Berasal dari sebuah pesisir selatan provinsi Jawa Timur, Kota Seribu Satu Goa.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Motivasi Diri: Saat Hidup Terasa Sia-sia

11 Mei 2012   16:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah suatu ketika hati terasa amat bimbang, fikiran redup, dan hidup terasa seperti dihimpit permasalahan yang tak kunjung selesai. Adakalanya keluhan-keluhan secara sadar maupun tidak terucap membabi buta dari lisan kita, bahkan hingga mengumpat terhadap takdir Yang Kuasa. "Apakah Ia tidak memperhatikanku?" atau "Kenapa Dia tidak adil padaku?" Ya, pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang sering kita lontarkan dengan keadaan tidak peduli mengapa ujian dan cobaan itu Ia berikan kepada kita. Allah berfirman:

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta ddigoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)."(QS. Al-Baqarah: 214)

telah jelas dalam ayat diatas bahwa Allah memberikan cobaan kepada umat manusia tidak hanya kepada kita, tetapi juga kepada umat terdahulu, bahkan apa yang kita rasakan saat ini tidak ada apa-apanya dengan apa yang telah mereka rasakan. seringkali kita merasakan bahwa hanya kitalah orang yang paling menderita, yang paling sengsara, ketika kehilangan pekerjaan, kehilangan jabatan, atau kehilangan orang-orang yang kita cintai. tak dapat  dipungkiri bahwa sedih merupakan hal yang mutlak pernah dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia ini, bahkan ketika Rasulullah SAW ditinggal wafat oleh istri tercinta  Siti Khadijah, beliau merasakan sedih yang amat mendalam.

Namun, jika kesedihan-kesedihan itu terus menerus diratapi, maka hanya keluh kesah yang ada, dan hanya kesengsaraan yang kita rasakan, dan akan sangat sulit untuk mensyukuri nikmat Tuhan yang lain. Masalah demi masalah pasti akan ada jalan keluarnya, begitu pula kesedihan pasti akan ada obatnya jika kita mau dan berniat untuk mencari jalan keluar serta obat dari kesedihan itu, karena Allah selalu ada untuk kita, dan ini ditegaskan dalam firman Allah:

"Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita."(QS. At-Taubah: 40).

seandainya kita mampu untuk mengerti akan arti cobaan, maka kesedihan tidak akan lama menghinggapi kita. Jangan takut dan jangan bersedih, kesia-siaan hidup yang kita rasakan pasti akan terobati. Yakin, Tuhan akan membukakan jalan bagi kita yang berikhtiar dan meminta kepadaNya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun