Diabetes merupakan sebuah penyakit yang kerap kali dianggap sebagai penyakit berbahaya yang bisa menular. Tidak sedikit juga yang mempresepsikan diabetes bisa dengan mudah dialami oleh seseorang karena faktor keturunan.Â
Penyakit turun temurun yang akan dialami seumur hidup bagi keturunan dari penderita penyakit diabetes. Diabetes dianggap hanya akan mengintai orang yang memiliki berat badan yang berlebihan.Â
Meski mengetahui bahaya diabetes, sayangnya kesadaran untuk mencegahnya masih sangat sedikit padahal penyakit itu bisa dicegah atau diminimalisir jika dilakukan cek kesehatan sejak dini.
Tanggal 14 November  selalu diperingati sebagai "Hari Diabetes Sedunia" .  Dalam kesempatan itu, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan kegiatan dengan tema "Lindungi Keluarga dari Diabetes" (15/11/19) di Ruang Auditorium Siwabessy
sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat termasuk pelaku medis mengenai diabetes.Â
Pengetahuan mengenai apa itu diabetes, bagaimana ciri-ciri penderitanya, cara mencegah, dan penanganannya merupakan tanggung jawab yang perlu diketahui oleh semua orang termasuk tim medis. Pengetahuan yang baik mengenai diabetes bagi Tim medis akan sangat membantu dalam proses penanganan medis terhadap penderita diabetes.
Dalam kesempatan itu dijelaskan bahwa diabetes masuk dalam kategori penyakit tidak menular. Tetapi ia merupakan penyakit yang berbahaya dalam artian dampak yang ditimbulkan penyakit diabetes bisa sangat berbahaya bagi kehidupan dan tubuh penderitanya karena penyakit diabetes dapat menyebabkan kematian.Â
Penyakit ini bahkan dikenal sebagai ibu dari segala penyakit karena jika sudah terkena diabetes maka penyakit lain akan dengan mudah muncul dalam tubuh seseorang karena faktor daya tahan tubuh yang berkurang.
Dr. Cut Putri Arianie selaku Direktur P2PTM Kemenkes RI menyampaikan bahwa Diabetes disebut juga sebagai induk atau ibu dari segala penyakit. Berdasarkan data, pada tahun 2014 kematian yang disebabkan oleh Diabetes cukup tinggi.
Meski diabetes adalah penyakit tidak menular (PTM) bukan berarti penyakit ini kemudian dianggap remeh atau disepelekan. Jika melihat dampak yang dapat ditimbulkannya, penyakit ini bisa menyebabkan seseorang harus mengonsumsi obat seumur hidupnya, bahkan mengalami kematian.
Karena dampak yang ditimbulkannya sangat berisiko bagi tubuh dan kehidupan itulah, sangat penting untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai langkah deteksi dini. Sehingga saat hasil pemeriksaan ditemukan bahwa seseorang positif menderita diabetes maka penanganan media dapat segera dilakukan.
Tetapi jika deteksi dini tidak dilakukan dan dikemudian hari baru diketahui bahwa seseorang tersebut menderita diabetes maka penanganannya agak sulit karena virus penyakit sudah terlanjur menjalar ke seluruh tubuh.
Kesadaran untuk melakukan deteksi dini ini perlu terus ditumbuhkan. Karena itu edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya diabetes dan cara penanganannya perlu terus dikampenyekan hingga lapisan masyarakat paling bawah.
Diabetes merupakan bagian dari penyakit tidak menular. Tetapi perlu diperhatikan bahwa pola hidup yang tidak baik bisa menyebabkan penyakit tersebut muncul.
Beberapa cara yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai upaya mencegah diabetes adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga asupan makanan dan nutrisi yang dikonsumsi sehari-hari, meminimalisir mengonsumsi gula, garam dan zat yang dapat menambah lemak, perbanyak olahraga, tidak merokok merupakan upaya untuk terhindar dari diabetes.
Ternyata, diabetes tidak hanya dialami oleh orang tua saja. Belakangan diketahui bahwa diabetes tidak mengenal faktor usia. Semua orang bisa mengalaminya. Bahkan diabetes juga dialami oleh mereka yang berusia muda baik itu remaja maupun anak-anak.
Prof. dr. Jose RL Batubara (Divisi Endokrinologi Anak FKUI-RSCM) menyampaikan bahwa diabetes tidak hanya dialami oleh orang dewasa tapi juga menimpa anak-anak dan remaja. Diabetes yang terjadi pada anak-anak adalah diabetes tipe 1.Â
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kasus DM tipe 1 meningkat jumlahnya 3-5% pertahun, dan jumlah kasus  di dunia tiap tahunnya ada 70ribu kasus. Tidak sedikit anak-anak yang meninggal dunia karena DM tipe 1 ini. Cara penanganan medis terhadap anak yang menderita DM tipe 1 ini berbeda dengan orang dewasa yang seumur hidup harus mengonsumsi obat, penanganan medis kepada anak-anak adalah dengan memberikan insulin atau menyuntikkan cairan ke tubuhnya dan itu juga dilakukan seumur hidupnya.
Jika selama ini ada anggapan bahwa diabetes adalah penyakit keturunan, berdasarkan data yang disampaikan oleh dr. Jose justru mematahkan anggapan ini karena sebagian besar anak yang mengalami diabetes justru tidak memiliki riwayat atau latar belakang keluarga yang juga mengalami diabetes.
Bagi tenaga medis, dalam proses penyuntikan insulin kadar yang diberikan perlu diperhatikan, karena jika kadarnya berlebihan bisa menyebabkan hipoglikemia
Ciri-ciri anak yang menderita diabetes sangat penting diketahui oleh setiap orang tua sehingga kepekaan dan kewaspadaan mereka dapat menghindarkan anaknya dari diabetes. Beberapa ciri awal anak yang menderita diabetes adalah berat badan anak cepat turun, sering kencing, Â dan sering haus.
Jika tanda-tanda itu dijumpai pada anak, sebagai orang tua maka langkah yang dapat dilakukan adalah dengan  segera melakukan cek urin atau gula darahnya kalau perlu segera temui dokter.Â
Indonesia sendiri menempati urutan ke enam dari 10 negara dengan anak-anak yang mengalami diabetes, tetapi hanya sedikit dana yang dikeluarkan untuk membiayainya. Oleh sebab itu, peran pemerintah sangat dibutuhkan dan kesadaran serta dukungan orang tua dan keluarga perlu terus ditumbuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H