Saat ditanyakan kepada para orangtua, semua pasti menginginkan anaknya tumbuh dengan sehat. Pasti semua orangtua ingin agar anaknya berkembang, sehat dan cerdas.
ASI atau air susu ibu merupakan asupan nutrisi pertama yang diperoleh bayi pertama kali dari ibunya sebelum ia bisa mengonsumsi makanan lain.
ASI menjadi asupan nutrisi alami yang memiliki banyak manfaat bagi anak. Asupan ASI yang cukup dan baik adalah hak anak yang harus dipenuhi oleh seorang ibu terhadap anaknya.
Pada peringatan Pekan ASI Sedunia tahun ini, Kementerian Kesehatan RI Â menyelenggarakan Workshop dengan mengusung tema "Ayah dan Ibu Kunci Keberhasilan Menyusui".
Tema ini sengaja diangkat untuk menyadarkan kembali bahwa tanggung jawab pemberian ASI tidak hanya menjadi kewajiban dari seorang ibu, tetapi dalam proses pemberian ASI, ayah atau suami juga memiliki peran dan tanggung jawab yang sama.
Kemeriahan Pekan ASI Sedunia 2019 juga diisi dengan lomba Ibu Bekerja dengan ASI Ekslusif antar Kementerian/Lembaga yang diikuti oleh 78 ibu, dan juga terdapat lomba video edukasi terkait dengan kegiatan Pekan ASI Sedunia.
Pemberian hadiah kepada para pemebang diberikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan didampingi oleh Sekjed Kementerian Kesehatan dan Ketua Panitia saat pembukaan Workshop.
Selama ini, masyarakat lebih banyak memahami bahwa persoalan ASI hanya perlu diketahui oleh para wanitia karena mereka adalah calon ibu. Padahal, tanggung jawab sebagai sebuah keluarga sudah seharusnya dilakukan secara bersama-sama termasuk dalam urusan pemberian asupan ASI kepada anak.
Pengetahuan mengenai ASI juga sudah selayaknya diketahui oleh para ayah. Peran suami dan masyarakat memiliki nilai penting dalam proses pemberian ASI seorang ibu kepada anaknya.
Dukungan dari suami kepada istrinya yang menyusui akan berdampak baik dalam meningkatkan kepercayaan diri seorang ibu. Misalkan saja dalam tiga hari pertama setelah kelahiran, biasanya ibu yang baru pertama kali melahirkan akan kesulitan mengeluarkan ASI.Â
Pada momen seperti itulah dukungan dari suami dan keluarga dibutuhkan. Selain itu, dengan memahami pentingnya ASI bagi anak, suami juga akan memberikan makan bergizi yang dapat dikonsumsi oleh istrinya.
Menurut Menteri Kesehatan Nila Moeloek, menyusui merupakan bagian penting dari proses pembentukan hubungan emosional antara seorang ibu dan anaknya. Saat menyusui rasa kasih sayang seorang ibu akan terpancar apalagi jika sambil melihat atau mengelus sang buah hati. Menkes juga menambahkan dengan mengutip rekomendasi WHO bahwa dengan memberikan ASI dapat mencegah lebih dari 823 kematian anak Dan 20.000 kematian ibu setiap tahunnya.
Untuk meningkatkan angka ibu menyusui di Indonesia sebenarnya sudah banyak regulasi dan kebijakan. Pemerintah Pusat, Daerah dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama untuk mendukung dan memberikan ruang bagi ibu yang menyusui.
Peraturan-peraturan tersebut perlu terus untuk disosialisasikan dan diimplementasikan dengan baik, sehingga akan banyak tercipta ruang laktasi yang ramah bagi para ibu menyusui.
Ketersediaan ruang laktasi di tempat kerja, pendidikan, ruang publik dan fasilitas pelayanan lainnya sangatlah penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H