Masa remaja memang menjadi masa yang indah dalam perjalanan hidup setiap orang. Ada banyak cerita dan kenangan yang tersimpan jika mengingat kembali masa-masa remaja di sekolah.
Namun, setelah lulus semuanya menjadi terpisah karena persoalan jarak dan kesibukan. Tidak hanya persahabatan yang terpisah, tapi juga cinta. Jarak terkadang membuat munculnya rasa curiga, cemas, dan salah sangka.
Hanya komunikasi yang baik, sikap saling memahami, mengerti dan saling percaya yang dapat menjadikan sebuah hubungan dapat bertahan. Hidup juga tidak melulu berkaitan dengan persoalan cinta, tapi ada tujuan dan prioritas dalam hidup yang perlu diwujudkan.
Film ini mengisahkan perjalanan tiga sahabat Roman, Wulan dan Sam. Setelah lulus SMA, Roman diterima untuk melanjutkan kuliah ke Belanda bersama dengan Sam. Wulan yang sebelumnya memiliki rasa terhadap Roman terpaksa harus merelakan Roman pergi ke Belanda demi membahagiakan kedua orang tuanya.
Meski belum ada status yang jelas antara Roman dan Wulan, tetapi hubungan mereka sudah seperti sepasang kekasih. Roman sendiri belum berani membuat komitmen dengan Wulan. Ada banyak tahapan kehidupan yang harus ia lalui agar dapat melamar Wulan di kemudian hari.
Roman adalah sosok pria tampan yang pandai berpuisi. Saat bibirnya sudah mengeluarkan kata-kata, orang yang mendengarkan puisinya akan langsung jatuh hati. Akan tetapi, Roman mengalami sedikit masalah dengan pelajarannya.
Dalam insiden kamar mandi wanita, Roman tidak sengaja bertemu dengan Meira. Meira adalah gadis cantik yang tidak suka banyak bercanda, serius, tapi baik hati. Pertemuan itulah menjadi pintu awal kehadiran Meira dalam kehidupan Roman. Hubungan mereka menjadi semakin dekat, terutama setelah Meira mau membantu Roman agar lulus dengan nilai baik.
Karena khawatir, Wulan pergi ke Belanda menyusul Roman. Wulan memergoki Roman tengah dipeluk Meira. Wulan Marah, tapi ia sadar ia belum memiliki status dengan Roman. Merasa ada saingan, membuat Wulan selalu berusaha mencuri perhatian Roman agar Roman tidak dekat dengan Meira. Di tengah kisah mereka juga ada sosok Sam yang kocak dan penuh dengan ide-ide brilian. Sosok Sam mampu membuat film ini tidak kaku tapi juga lucu.
Dari film ini kita dapat mengambil pelajaran betapa gigihnya untuk mewujudkan sebuah cita-cita. Pasti ada tantangan, nyatanya perjuangan Roman adalah upayanya untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Di sisi lain ada tujuan hidup lain yang ia harap dapat ia capai jika mampu menjadi orang yang sukses, yaitu menjadi lelaki yang dapat membuat Wulan bahagia.
Film ini diproduksi oleh MNC Pictures dan dipunggawai oleh para senior pelaku industri film di antaranya Monty Tiwa (Director); Valencia Tanoesoedibjo (Production Executive); Toha Essa (Executive Producer); Lukman Sardi (Creative Producer); Fery Ardian dan Didi Ardiansyah (Producer); Deni Dirmansyah, Ika Mauliana, dan Iwan S Manan (Line Producer); Haqi Achmad, Motny Tiwa dan Putri Hermansjah (Screenplay).
Film Rompis juga dibintangi oleh Arbani Yasiz (Roman), Adinda Azani (Wulan), Umay Shahab (Sam), Cut Beby Tshabina (Meira), Aldy Riady (Karlo), Richard Ivander (Darrent), Shenina Cinnamon (Yasmin),Rahmet Ababil (Bobi), Adjis Doa Ibu (Kepala Sekolah), Gito Gilas (Bapak Roman), dan Amaranggana (Amak Roman).
Film Rompis sudah mulai tayang di Bioskop seluruh Indonesia sejak tanggal 16 Agustus 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H