Mohon tunggu...
Egi Sukma Baihaki
Egi Sukma Baihaki Mohon Tunggu... Penulis - Blogger|Aktivis|Peneliti|Penulis

Penggemar dan Penikmat Sastra dan Sejarah Hobi Keliling Seminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merosotnya Penghargaan pada Nyawa, Salah Kaprah dalam Memaknai Jihad

23 Mei 2018   19:58 Diperbarui: 23 Mei 2018   20:05 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dakwah sendiri adalah ajakan.  Hidayah adalah kuasa Tuhan.  Karena itu agama hanya membolehkan para penyeru untuk mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran agama tertentu dengan cara yang santun, aman dan damai.  

Tidak boleh memaksa orang lain untuk menerima, mengikuti dan masuk agama tertentu. Dalam Islam sendiri bukankah Allah memang menciptakan manusia beragam dan tidak menjadi satu kaum saja dengan tujuan untuk saling mengenal. 

Jika Allah menghendaki semua manusia untuk kufur atau semuanya beriman, Dia dapat melakukannya. Tetapi ia biarkan semuanya berjalan sesuai dengan garis takdirnya masing-masing. Agama bukanlah paksaan, tapi kesadaran. 

Agama mengajarkan kedamaian, bukan kekerasan.  Terorisme adalah musuh bersama semua agama dan semua bangsa, karena ia merusak tatanan kehidupan.  

Indonesia sendiri bukanlah negara yang berstatus sebagai negara kafir (Dar al-Kafir) atau negara peperangan (Dar al-Harb), Indonesia adalah negara kedamaian (Dar al-Salam). 

Sangat salah kaprah jika tindakan terorisme di Indonesia dianggap sebagai bagian atau bentuk dari jihad. Karena Indonesia adalah negara yang damai dan bukan negara peperangan.

Dengan keragaman yang dimilikinya, Indonesia mampu bertahan dalam setiap kondisi.  Semua sudah hidup dengan aman dan damai.  Tentu keamanan dan kedamaian yang sudah tercipta sejak dahulu yamg merupakan warisan nenek moyang harus dijaga dengan baik. 

Tidak boleh ada pihak-pihak yang berusaha mengotori bahkan memisahkan persatuan kita sebagai sebuah bangsa. Kekerasan dan aksi terorisme yang mengatasnamakan agama tidak mencerminkan ajaran agama tertentu.  Hal itu merupakan kesalahan individu manusianya.

Jangan sampai dalam kondisi seperti ini membuat hubungan antar umat beragama menjadi tidak harmonis, penuh ketakutan dan kecurigaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun