Mohon tunggu...
Egi Sukma Baihaki
Egi Sukma Baihaki Mohon Tunggu... Penulis - Blogger|Aktivis|Peneliti|Penulis

Penggemar dan Penikmat Sastra dan Sejarah Hobi Keliling Seminar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gus Dur dari Berbagai Sisi dan Sudut Pandang

23 Desember 2015   18:51 Diperbarui: 23 Desember 2015   18:51 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abdurrahman Wahid. Islamku Islam Anda Islam Kita: Agama, Masyarakat, Demokrasi. Cet. 1. Jakarta: The Wahid Institute, 2006.

Buku ini berisikan bagaimana cara islam memandang isu-isu yang berkembang di Dunia dan masyarakat dengan berbagai pendekatan. Sehingga Islam sebagai agama yang damai dan mempermudah umatnya, turut serta dalam memberikan gambaran serta solusi terhadap dinamika yang terjadi.

Buku ini dibagi ke dalam beberapa tema besar yaitu: Islam dalam Diskursus Ideologi, Kultural dan Gerakan, Islam, Negara dan Kepemimpinan Umat, Islam, Keadilan dan Hak Asasi Manusia, Islam dan Ekonomi Kerakyatan, Islam, Pendidikan dan Masalah Sosial Budaya, Islam tentang Kekerasan dan Terorisme, Islam, dan Perdamaian dan Masalah Internasional. Buku ini memang seakan mencerminkan secara ut5uh pandangan Gus Dur atas tema-tema yang beliau sendiri suguhkan.

Tulisannya mengenai Diskriminasi yang dialami Orang-orang Tionghoa dan upaya yang Gus Dur lakukan sebagai bentuk pembelaan untuk menyamakan posisi mereka di mata Negara ia mengatakan “Menganggap mereka sebagai orang lain adalah kesalahan besar yang harus di koreksi. Kalaupun ada ikatan dengan tanah leluhur, itu tidak lain hanya sesuatu yang bersifat kultural dan historis belaka. Sama dengan orang Minahasa dan orang Minangkabau menggunakan nama-nama barat, seperti Frederick Waworontu dan Emil Salim, yang tidak menjadikan mereka Barat. Karena itulah, saya selalu melawan anggapan atau penyebutan umat Budha yang sebagian besar dianut oleh suku Tionghoa di negeri ini, sebagai "warga keturunan". Mereka adalah orang Tionghoa sebagaimana halnya ada orang Papua, orang Aceh, orang Sunda dan sebagainya.” halaman. 37.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun