[caption caption="Contoh Lajur Khusus Sepeda Moto. Sumber: https://mudagrafika.wordpress.com/2015/09/16/"]
[/caption]Di ujung paling kanan di peruntukan untuk jalur mobil. Sementara di trotoar jalan merupakan jalur khusus untuk pejalan kaki. Ruas jalan pejalan kaki itu  sendiri terdapat fasilitas berupa trotoar jalan, penyeberangan jalan baik itu rambu khusus maupun jembatan penyeberangan, dan fasilitas pendukung lainnya. sehingga kita tidak akan mendapati sepeda motor yang masuk melalui trotoar jalan yang menjadi hak pejalan kaki. Tujuan dari pemisahan (segregasi) ruas jalan sesuai dengan jenisnya, agar kendaraan yang melintas jalan tersebut lebih teratur dan terarah sehingga tidak bercampur aduk, ketika macet bisa terurai sesuai dengan jenisnya masing-masing.
[caption caption="Sumber: Buku Layanan & Produk Litbang PUPR Tahun 2015"][/caption]Aplikasi ITSÂ Intelligent Transportation System. Â Kemacetan terkadang tidak pernah bisa ditebak dan tidak terduga. Lamanya kemacetan membuat emosi seperti yang telah saya jelaskan di atas membuat pengendara dan pengemudi kendaraan mudah tersulut emosi. Kemacetan juga membuat para pekerja terlambat masuk kerja, anak sekolah terpaksa harus telat masuk kelas disebabkan jalan yang mereka lalui macet. ITS merupakan solusi yang memudahkan para pengendara dan pengemudi sebelum melintasi sebuah jalan , agar mereka selamat dari kemacetan. Konsep yang dimiliki oleh ITS adalah memberikan informasi kepada pengguna jalan untuk dibimbing, diberitahu, diarahkan dan diatur.
Dengan inovasi ITS kita akan tahu ruas jalan mana saja yang sedang mengalami kemacetan dan ruas jalan mana yang dapat kita lewati. ITS berfungsi memberikan informasi kepada pengendara dan pengguna jalan terkait pilihan jalan seperti rute, moda, waktu dan kesiapan mental pengemudi sendiri.
Teknologi ini sudah diterapkan di ruas jalan di Jembatan Cikapayang dan Jln. A.H. Nasution, Bandung, Persimpangan jalan antara Rumah Sakit dan Jalan Soekarno Hatta, Bandung, dan Gerbang Tol Lingkar Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya