Mohon tunggu...
Egi Sukma Baihaki
Egi Sukma Baihaki Mohon Tunggu... Penulis - Blogger|Aktivis|Peneliti|Penulis

Penggemar dan Penikmat Sastra dan Sejarah Hobi Keliling Seminar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Permasalahan Sampah dan Pengolahannya, Serta Terobosan Inovasi dari Balitbang PUPR

10 Desember 2015   09:03 Diperbarui: 10 Desember 2015   09:03 2799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Berikut adalah solusi dan inovasi dari Balitbang PUPR yang berhubungan dengan sampah:

Komposter, merupakan inovasi dan solusi sederhana dalam mengatasi sampah yang menumpuk. Hanya dengan menggunakan tong bekas yang dibenamkan di dalam tanah, dapat mengolah sampah dapur dan sampah rumah tangga dalam waktu 4-6 bulan setelah tong terisi penuh.  Sampah yang mengalami pembusukan di dalam tong kemudian akan berubah menjadi kompos dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pupuk.

[caption caption="Tong Komposter. Sumber: Buku Layanan & Produk Litbang PUPR 2015"]

[/caption]Tungku Sanira, pembakaran sampah dikhawatirkan menghasilkan asap yang mengandung zat-zat berbahaya yang dapat merusak lingkungan bahkan mencemari udara. Dengan adanya Tungku Sanira sebagai bentuk inovasi Balitbang PUPR dalam mempersembahkan alat yang aman untuk pembakaran sampah

[caption caption="Bentuk Tungku Sanira. Sumber: Buku Layanan & Produk Litbang PUPR 2015"]

[/caption]Model Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis 3R, seperti yang di sampaikan Bapak  Leonardo Ibnu Said, bahwa untuk menekan sampah yang menumpuk salah satu cara yang mudah adalah dengan 3R yaitu Reduce (mengurangi sebab sampah), Reuse (menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan), dan Recycle (mengolah kembali). Dengan cara ini akan mengurasi volume sampah sejak dari sumber hingga ke TPA.

[caption caption="Ilustrasi Penerapan. Sumber: Buku Layanan & Produk Litbang PUPR 2015"]

[/caption]Di Sumber dilakukan pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya, kemudian diolah melalui cara pengomposan. Di TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu), cara yang dilakukan dapat berupa pengomposan skala lingkungan, daur ulang sampah, pelletasi sampah plastik dan pemanfaatan leachate. Sementara itu ketika di TPA, sampah dapat ditimbun baik dengan menggunakan cara Aerobik, Semi Aerobik, maupun An Aerobik. Cara ini sudah diterapkan oleh Balitbang PUPR di Kota Banjar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun