Mohon tunggu...
Harmegi Amin
Harmegi Amin Mohon Tunggu... Jurnalis -

Sederhana & Apa Adanya :-)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Makassar dan Begal

16 September 2015   23:20 Diperbarui: 16 September 2015   23:20 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kejahatan malam di Makassar makin menjadi-jadi. Dimana2 begal, copet dan perang. Belum lagi perampokan mini market. Soal ini ada semacam hipotesis yg menghubungkannya dengan semakin tingginya laju dan ekspansi penetrasi penindas di industri kapitalis, dimana market-market kian tumbuh subur bagaikan jamur di musim hujan. Tak ayal, kampus-kampus sekalipun yg sejatinya menjadi laboratorium sosial untuk pembebasan justru lahir dengan wajah dan gaya yg sama. Kampus tak ubanya mall, pasar modern dan industri ekonomi pencakar langit. Komersialisasi pendidikan jua tambah hebat, proyek pendidikan makin besar tanpa hasil yang lebih baik. Jauuuuuhhhh....., pendidikan kita jauh dibawah negara2 tetangga, Vietnam dan Thailand sekalipun. Jangan bandingkan dengan Malaysia dan singapore sangat berjauhan pastinya.

Meskipun hipotesis ini masih sangat perlu penelitian panjang, tetapi fakta berbicara bahwa mini market saat ini telah tumbuh dimana2, dan telah banyak pasar2 tradisional yg terancam gulung tikar. Rakyat dri kalangan bawah yg notabenenya hidup dan tumbuh di pasar2 tradisional sudah pasti kehilangan pekerjaan.

Soal kehidupan kota yg glamour dan hedon, bisa jadi turut menyumbang nuansa kejahatan di kota-kota, apalagi dengan kian tingginya arus perpindahan manusia dari desa ke kota. Oleh karena desa tidak mampu dikelolah dengan baik sehingga harapan hidup di desa menjadi begitu sangat rendah. Akibatnya di kota menjadi tempat berkumpulnya para parewa kampung yang saling makan me makan ....

# sisi lain kehidupan kota

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun