Mohon tunggu...
eghadan
eghadan Mohon Tunggu... traveller

...female...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan yang Terhenti

27 April 2022   00:07 Diperbarui: 27 April 2022   00:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alunan  gemericik suara air begitu syahdu menyapa 

Rindu yang bergelayut manja , seakan hilang olehnya

Hati ini begitu terbuai dalam tenangnya suasana,

Oh alam, kenapa langkah kaki ini terasa begitu berat

Apa mungkin karena jalan mu yang terjal

Ingin rasanya aku berlari, tapi berat langkah terasa begitu mengganggu

Awan turunlah kebawah, duduklah sebentar dengan ku disini

Ajaklah aku menikmati  indahnya dunia dari atas sana,

Kenapa engkau terlalu sombong untuk mendekatiku

Kutarik nafasku dalam , rasanya ingin kulepaskan semua 

Oh, andai aku tahu caranya,  andai aku bisa

Dan akhirnya,akupun harus berhenti disini.

Bogor, 26 april 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun