BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep fundamental dalam strategi pemasaran yang pertama kali diperkenalkan oleh Jerome McCarthy pada tahun 1960. Bauran pemasaran terdiri dari empat elemen utama yang dikenal dengan istilah 4P: Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), dan Promosi (Promotion). Elemen-elemen ini digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar dan menciptakan nilai bagi konsumen.
McCarthy (1960) menjelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Harga adalah nilai yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Tempat atau saluran distribusi mengacu pada lokasi atau metode yang digunakan untuk menyediakan produk kepada konsumen. Promosi mencakup semua komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk tersebut.
Dalam perkembangan lebih lanjut, Kotler dan Keller (2016) menambahkan elemen-elemen tambahan seperti proses (process), orang (people), dan bukti fisik (physical evidence) yang menjadi relevan dalam konteks pemasaran modern, terutama di era digital yang dinamis.
Penggunaan bauran pemasaran yang efektif memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penawaran mereka, menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen, dan mencapai keunggulan kompetitif. Menurut Borden (1984), semua elemen dalam bauran pemasaran harus berintegrasi secara sinergis untuk mencapai hasil yang optimal.
2.2 Komponen Bauran Pemasaran
Produk (Product):
Produk adalah elemen utama dalam bauran pemasaran yang mencakup segala sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Menurut Levitt (1980), produk harus dirancang untuk memberikan nilai superior kepada konsumen. Hal ini mencakup fitur, kualitas, desain, dan layanan yang menyertainya. Inovasi produk menjadi sangat penting dalam menjaga relevansi di pasar yang kompetitif, seperti yang dijelaskan oleh Kotler dan Keller (2016).Harga (Price):
Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan langsung bagi perusahaan. Penetapan harga adalah keputusan strategis yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk serta pendapatan perusahaan (Nagle & Müller, 2017). Strategi penetapan harga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya produksi, elastisitas permintaan, dan harga yang ditetapkan oleh pesaing. Porter (1985) menekankan bahwa strategi harga harus sesuai dengan posisi pasar perusahaan.Tempat/Saluran Distribusi (Place):
Saluran distribusi mencakup semua aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk memastikan bahwa produk tersedia bagi konsumen di tempat dan waktu yang tepat. Menurut Coughlan et al. (2006), distribusi yang efektif sangat penting untuk memastikan aksesibilitas produk oleh konsumen, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan.Promosi (Promotion):
Promosi mencakup semua upaya komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kesadaran, minat, dan preferensi konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Belch dan Belch (2018) menyatakan bahwa promosi meliputi berbagai alat, seperti iklan, penjualan langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran digital. Pemasaran melalui media digital menjadi semakin penting di era digital karena memungkinkan perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
2.3 Inovasi Teknologi dalam Pemasaran
Teknologi digital telah mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan konsumen dan menjalankan operasi bisnis mereka. Digitalisasi memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik (Dahlstrom et al., 2018; Tidd & Bessant, 2018). Dalam konteks pemasaran, teknologi digital memungkinkan pengumpulan data secara real-time yang dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih tepat dan responsif terhadap kebutuhan konsumen.
Chaffey dan Ellis-Chadwick (2019) menunjukkan bahwa teknologi digital juga memungkinkan perusahaan untuk mempersonalisasi penawaran dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan melalui berbagai platform online. Dengan demikian, teknologi digital tidak hanya mempermudah proses pemasaran tetapi juga meningkatkan interaksi dengan konsumen.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terkait dengan bauran pemasaran dan inovasi teknologi telah dilakukan oleh berbagai peneliti untuk memahami dampaknya terhadap peningkatan penjualan di berbagai industri, termasuk sektor emas logam mulia. Uswatun Khasanah (2022) dalam penelitiannya menemukan bahwa penggunaan bauran pemasaran yang efektif dapat meningkatkan penjualan dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di sektor keuangan syariah. Fredyan Alan Werry (2020) juga mengungkapkan bahwa pemasaran digital dan kualitas produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, terutama di kalangan mahasiswa yang melakukan pembelian secara online.
Penelitian oleh Marta Juandi (2021) menunjukkan bahwa kombinasi antara pemasaran digital dan citra merek yang kuat dapat meningkatkan penjualan di dealer otomotif, yang relevan dengan bagaimana strategi serupa dapat diterapkan di sektor lain. Selain itu, Anisa R. Fadhila (2020) menyoroti peran pemasaran digital dalam meningkatkan jumlah nasabah di bank selama pandemi COVID-19, menunjukkan fleksibilitas dan efektivitas pendekatan digital dalam situasi yang menantang.
Di sisi lain, Desi Oktaviani (2021) menemukan bahwa desain produk yang menarik dan pemasaran digital dapat secara signifikan meningkatkan volume penjualan di sektor ritel. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Andrianto (2021), yang menekankan pentingnya kualitas layanan dalam pemasaran digital untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas mereka, yang pada akhirnya mendorong penjualan.
Penelitian-penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang menggabungkan bauran pemasaran dengan inovasi teknologi digital mampu memberikan dampak positif terhadap penjualan dan kepuasan pelanggan di berbagai industri. Temuan ini memberikan dasar yang kuat untuk mengeksplorasi bagaimana pendekatan serupa dapat diterapkan dalam meningkatkan penjualan emas logam mulia melalui aplikasi digital.
2.6 Model Penelitian
Model penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi dampak dari bauran pemasaran yang didukung oleh teknologi digital terhadap peningkatan penjualan produk emas logam mulia di PT Gema Mandiri Indonesia.
- Pendekatan Kualitatif Deskriptif: Penelitian ini akan mengkaji bagaimana elemen-elemen bauran pemasaran diterapkan sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi GMI Member, dengan fokus pada perbandingan volume penjualan dan jumlah anggota.
- Wawancara dan Analisis Dokumen: Data akan dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan staf PT GMI dan analisis dokumen seperti laporan penjualan dan statistik penggunaan aplikasi.
- Evaluasi Dampak: Dampak dari penerapan aplikasi digital terhadap penjualan dan operasional perusahaan akan dievaluasi dengan membandingkan data sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi. Hasil dari evaluasi ini akan digunakan untuk memberikan rekomendasi yang dapat membantu PT GMI dan perusahaan lain dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan kinerja bisnis.
Dengan model penelitian ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana teknologi digital dapat digunakan untuk mengoptimalkan bauran pemasaran dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H