2. Kuantitas (Quantity): Ukuran atau Besaran dalam Transaksi
Kuantitas merujuk pada aspek numerik dalam transaksi, seperti nilai uang, jumlah barang, volume jasa, atau persentase kepemilikan. Analisis ini penting untuk memastikan kewajaran dan proporsionalitas suatu transaksi. Pemeriksaan kuantitas dapat mengungkap apakah angka-angka yang dilaporkan konsisten dengan data pasar, kebiasaan industri, atau kondisi kontrak. Analisis ini juga melibatkan evaluasi terhadap pola transaksi secara historis, membandingkan data internal perusahaan dengan informasi eksternal untuk mengidentifikasi anomali.
3. Kualitas (Quality): Karakteristik Unik dari Transaksi
Kualitas menggambarkan sifat atau karakteristik intrinsik dari objek dalam transaksi, baik itu aset, barang, atau jasa. Fokusnya adalah pada nilai intrinsik yang mungkin tidak langsung terlihat dari harga yang dilaporkan. Kategori ini menekankan pentingnya memahami keunikan aset atau jasa yang terlibat, seperti inovasi, kelangkaan, atau reputasi pasar. Dalam banyak kasus, analisis kualitas memerlukan evaluasi mendalam yang melibatkan spesialisasi industri tertentu untuk memahami bagaimana karakteristik unik memengaruhi nilai atau relevansi transaksi.
4. Relasi (Relation): Hubungan Antar Pihak yang Terlibat
Relasi mengacu pada hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi, terutama dalam konteks pihak terkait (related parties). Analisis ini sangat penting untuk mendeteksi potensi konflik kepentingan atau pengaruh yang tidak wajar. Hubungan afiliasi sering kali menjadi dasar penyelidikan karena pihak terkait memiliki insentif untuk mengatur transaksi demi keuntungan bersama yang tidak mencerminkan pasar bebas. Analisis relasi juga memerlukan pengamatan terhadap struktur kepemilikan perusahaan, pola kerja sama, dan perjanjian hukum yang ada.
5. Tempat (Place): Lokasi Transaksi
Tempat adalah lokasi fisik atau yurisdiksi di mana transaksi dilakukan. Analisis ini penting untuk memahami apakah lokasi transaksi konsisten dengan aktivitas bisnis dan nilai ekonominya. Tempat tidak hanya mencakup lokasi geografis, tetapi juga mencakup aspek virtual seperti tempat penyimpanan data digital atau tempat pengalihan hak kekayaan intelektual. Analisis tempat sering digunakan dalam transfer pricing untuk menentukan apakah keuntungan dialihkan ke yurisdiksi pajak rendah melalui skema yang tidak wajar.
6. Waktu (Time): Periode Terjadinya Transaksi
Waktu merujuk pada periode ketika transaksi dilakukan. Elemen ini sangat relevan untuk mendeteksi adanya manipulasi dalam pelaporan pajak, seperti pengakuan pendapatan yang dipercepat atau ditunda. Selain itu, analisis waktu juga dapat membantu memahami konteks ekonomi atau hukum yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Dengan demikian, elemen ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi ketidakwajaran dalam pola pelaporan yang tidak sesuai dengan siklus bisnis normal.
7. Posisi (Position/Posture): Status atau Kondisi Objek Transaksi