Mohon tunggu...
Eggy Adrian Pratama
Eggy Adrian Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110034 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 4 - Pemeriksaan Pajak - Kritik dan Evaluasi Compliance Risk Management pada Pemikiran Aristotle, Cartesian, dan Nash

6 Oktober 2024   21:44 Diperbarui: 6 Oktober 2024   22:19 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, Descartes melalui pendekatan Cartesian menawarkan kerangka berpikir yang skeptis dan metodis, yang sangat berguna dalam menganalisis risiko secara mendalam dan sistematis. Sementara itu, John Nash dengan teori permainannya membantu organisasi untuk mempertimbangkan dinamika interaksi antara pemangku kepentingan dan mencapai keseimbangan dalam pengambilan keputusan terkait kepatuhan.

Dalam ulasan ini, kita melihat bagaimana pemikiran Aristotle, Descartes, dan Nash menawarkan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam manajemen risiko kepatuhan (CRM). Aristotle dengan pendekatan etika kebajikannya berfokus pada pembangunan karakter moral yang kuat dalam organisasi, mendorong kepatuhan yang didorong oleh integritas dan tanggung jawab. Descartes dengan skeptisisme metodisnya menekankan pentingnya analisis yang mendalam dan logis, memastikan bahwa setiap risiko dianalisis secara sistematis dan kritis. Nash melalui teori permainannya memberikan perspektif strategis yang berguna dalam memahami interaksi kompleks antara berbagai pemangku kepentingan yang mempengaruhi kepatuhan perusahaan.

Meskipun masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangannya, kombinasi dari ketiganya dapat menghasilkan sistem Compliance Risk Management yang lebih komprehensif dan adaptif. Dengan menerapkan etika kebajikan Aristotle, skeptisisme metodis Cartesian, dan keseimbangan teori permainan Nash, organisasi dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan kepatuhan yang semakin kompleks di era bisnis modern, serta  kelemahan dari masing-masing pendekatan menyoroti pentingnya fleksibilitas dalam penerapan. 

Etika kebajikan bisa terlalu idealis, analisis Cartesian bisa terlalu teknis, dan asumsi rasionalitas dalam teori Nash sering kali tidak mencerminkan realitas dunia bisnis. Oleh karena itu, kombinasi ketiga pendekatan ini bisa menghasilkan kerangka kerja CRM yang lebih dinamis, seimbang, dan responsif terhadap tantangan kepatuhan yang nyata.

Referensi:

  • Aristotle, "Nichomachean Ethics," https://plato.stanford.edu/entries/aristotle-ethics/.
  • Nash, "On Interpreting Playoffs: Morality and Efficiency in Game Theory Math, Nash" https://plato.stanford.edu 
  • Descartes, Rene. "Meditations on First Philosophy."
  • Nash, John. "Non-Cooperative Games." Annals of Mathematics, 1951.
  • Modul Prof Apollo : K04_Modeling Compliance Risk Management (CRM).
  • Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak Nomor SE-24/PJ/2019, CRM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun