Mohon tunggu...
Eggy Adrian Pratama
Eggy Adrian Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110034 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 4 - Pemeriksaan Pajak - Kritik dan Evaluasi Compliance Risk Management pada Pemikiran Aristotle, Cartesian, dan Nash

6 Oktober 2024   21:44 Diperbarui: 6 Oktober 2024   22:19 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Modul Prof Apollo

What: Skeptisisme Metodis dalam CRM

Ren Descartes atau lebih dikenal dengan pemikiran Cartesian, memperkenalkan metode skeptisisme metodis, yang mengajarkan bahwa seseorang harus meragukan segala sesuatu dan hanya menerima kebenaran yang dapat dibuktikan secara logis dan deduktif. Dalam CRM, pendekatan Cartesian dapat diterapkan dalam proses analisis risiko yang mendalam dan logis. Descartes menekankan pentingnya meragukan asumsi-asumsi dasar dan memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk dianalisis secara sistematis.

Why: Pentingnya Pendekatan Skeptisisme dalam CRM

Pendekatan Cartesian penting dalam CRM karena membantu organisasi untuk mengidentifikasi risiko yang tersembunyi atau terlewatkan. Dalam manajemen risiko, seringkali ada kecenderungan untuk berasumsi bahwa sistem dan proses yang sudah ada cukup memadai. Namun, skeptisisme metodis mendorong perusahaan untuk terus mengevaluasi dan menguji validitas sistem yang ada, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan kesalahan dan memastikan bahwa semua risiko telah dianalisis secara mendalam.

Sebagai contoh, dalam audit pajak berbasis risiko, pendekatan Cartesian akan mendorong auditor untuk membedah setiap bagian dari laporan keuangan dan proses perpajakan, serta mempertanyakan asumsi yang digunakan oleh perusahaan dalam menyusun dokumen perpajakannya. Hal ini memastikan bahwa tidak ada celah atau ketidakakuratan yang lolos dari pengawasan.

How: Menerapkan Pendekatan Cartesian dalam CRM

Untuk menerapkan pemikiran Cartesian dalam CRM, perusahaan dapat mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Analisis risiko yang sistematis. Setiap proses dalam bisnis harus dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk dianalisis secara mendalam. Misalnya, dalam proses pelaporan pajak, setiap transaksi, dokumen, dan kebijakan perlu diperiksa secara terpisah untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
  2. Penerapan skeptisisme dalam pengambilan keputusan. Para pengambil keputusan dalam perusahaan perlu mengadopsi sikap skeptis dalam setiap langkahnya. Mereka harus selalu mempertanyakan asumsi dan data yang digunakan dalam proses manajemen risiko.
  3. Pengujian dan validasi data secara rutin. Untuk memastikan keakuratan data dan sistem yang digunakan dalam CRM, organisasi perlu melakukan pengujian dan validasi secara berkala terhadap data dan proses bisnis mereka.

Kritik terhadap Pemikiran Cartesian dalam CRM

Meskipun pendekatan Cartesian dapat memberikan analisis yang sangat mendalam, salah satu kritik utama terhadap pemikiran ini adalah bahwa pendekatan ini mungkin terlalu fokus pada aspek teknis dan analitis, sehingga mengabaikan faktor-faktor lain seperti aspek emosional, sosial, atau etika. Dalam CRM, terkadang dibutuhkan pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis intuisi, terutama ketika dihadapkan dengan situasi yang tidak pasti atau melibatkan pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan berbeda.

3.  Teori Permainan (Game Theory) Nash dalam Compliance Risk Management

Sumber Gambar : The Newyorker 
Sumber Gambar : The Newyorker 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun