Mohon tunggu...
Ega Wiguna
Ega Wiguna Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Sastra || @sastra.wiguna_

Memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat banyak

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peran Pemuda dalam Ketahanan Energi Indonesia

25 Maret 2020   08:53 Diperbarui: 25 Maret 2020   08:55 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: Susanto Budiono/Kementerian ESDM

Dalam hal ini pemuda khusunya mahasiswa bisa berperan sebagai penemu ataupun ikut dalam kegiatan-kegiatan riset terkait energi alternatif atau energi terbarukan. Misalnya, ikut dalam proses pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah, agar keberadaan sampah ini lebih bisa bermanfaat dan memberikan eksternalitas positif yang lebih besar kepada masyarakat sekitar.

Terbukti di beberapa kota besar keberadaan TPA ini dapat memberikan pasokan energi atau bahan bakar pengganti gas elpiji, yakni gas metan yang dihasilkan dari sampah. Bahkan rencana kedepannya akan ada proyek kerjasama dengan Denmark terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. 

Tentunya hal ini harus disambut baik oleh pemuda khususnya mahasiswa untuk ikut andil dalam proyek tersebut. Minimal dari sekarang sudah melakukan riset-riset pendahuluan yang nantinya hasil riset tersebut bisa dijadikan rekomendasi bagi Kementerian Lingkungan Hidup atau dinas terkait dalam memutuskan atau mengambil kebijakan.

Contoh Konkret lainnya adalah pembangkit listrik tenaga angin, ataupun teknologi kincir angin yang dikembangkan oleh seorang lelaki tangguh bernama Ricky Elson dengan mendirikan Lentera Angin Nusantara atau sekarang dikenal Lentera Bumi Nusantara di site Ciheras, Tasikmalaya. Bahkan site ini menjadi tempat belajarnya mahasiswa dari berbagai penjuru Nusantara. Selain itu, kincir angin buatannya bersama dengan tim (yang notabennya pemuda) telah menjadi sumber pasokan energi listrik untuk dapat digunakan di tiga desa di Pulau sumba, Nusa Tenggara Timur. 

Tentunya hal ini telah membantu pemerintah dalam upaya menjaga ketahanan energi di Indonesia dengan memperbaiki indikator accessibility. Semangat seperti inilah yang harus dimiliki oleh semua pemuda Indonesia. Solusi yang kedua ini mengandung makna bahwa pemuda tidak harus selalu menemukan sesuatu yang baru, tapi dituntut untuk mau belajar dan terus berusaha, dan aktif dalam pengembangan energi terbarukan.

Oleh karena itu dengan adanya beberapa solusi diatas, diharapkan kesenjangan yang lebar antara kondisi ketahanan energi Indonesia saat ini dengan kondisi idealnya bisa diperkecil, dan berbagai permasalahan yang menyangkut ketahanan energi sedikit demi sedikit bisa diatasi. Intinya dalam menjaga ketersediaan energi, pemuda bisa memulainya di lingkup yang kecil terlebih dulu seperti desa. Karena seperti halnya apa yang pernah diutarakan oleh Bung Hatta: 

"Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa". 

Sehingga harapan yang selama ini digantungkan kepada pemuda bukanlah harapan kosong semata, pemuda dapat membuktikannya dengan ikut andil dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang mandiri dan berkelanjutan (berkesinambungan).

Referensi:

Hariyadi, Purwiyatno. (2015). Tantangan Generasi Muda dalam Pertanian, Pangan, dan Energi, hlm.126. Bogor: IPB Press.

Nugroho, Hanan. (2014). "Ketahanan Energi Indonesia: Gambaran Permasalahan dan Strategi Memperbaikinya". Makalah Kebijakan Ketahanan Energi Bappenas, hlm.3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun