Mohon tunggu...
Ega Wahyudi
Ega Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Belajar Menulis sambil berbagi tentang apa yang sedang dipelajari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Managemen Basis Data Spasial: Struktur Dasar, Hingga Potensi Masa Depan

23 Oktober 2024   06:41 Diperbarui: 23 Oktober 2024   06:49 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Yeung, A. K. W., & Hall, G. B. (2007)

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan komponen integral dalam pemanfaatan teknologi untuk manajemen sumber daya alam, perencanaan infrastruktur, dan pengambilan keputusan berbasis lokasi. SIG adalah teknologi yang memadukan data spasial dengan analisis yang berbasis pada posisi geografis untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pola dan hubungan dalam data (Yeung & Hall, 2007). Seiring perkembangan transformasi digital, basisdata spasial telah memainkan peran kunci dalam mendukung analisis yang lebih cepat dan lebih baik. Basisdata ini memungkinkan pengguna untuk mengelola informasi geografis dengan cara yang lebih sistematis, mencakup pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, dan analisis data spasial. Pada dekade terakhir, ketersediaan big data dan perkembangan pesat teknologi cloud computing telah membuka banyak peluang baru dalam mengoptimalkan SIG untuk aplikasi yang lebih luas dan kompleks (Leszczynski & Crampton, 2016).

1. Definisi dan Komponen Basis Data Spasial

Basisdata spasial adalah sistem yang dirancang untuk menyimpan, mengelola, dan menganalisis data yang memiliki dimensi geografis. Basisdata ini mencakup dua jenis data utama: data geometri dan data atribut. Data geometri menggambarkan bentuk dan lokasi dari objek geografis, seperti titik (misalnya lokasi toko), garis (misalnya jalan), dan poligon (misalnya batas wilayah administrasi) (Yeung & Hall, 2007, hlm. 55). Data atribut adalah informasi tambahan yang memberikan deskripsi lebih lanjut mengenai objek tersebut, seperti nama jalan, populasi suatu area, atau jenis vegetasi. Kedua jenis data ini disimpan dalam basisdata dan dapat dianalisis untuk berbagai tujuan, seperti perencanaan penggunaan lahan atau manajemen bencana (Gradeci & Saatiu, 2021; Stefanakis, 2020).

Sumber : Yeung, A. K. W., & Hall, G. B. (2007)
Sumber : Yeung, A. K. W., & Hall, G. B. (2007)

2. Komponen Utama dalam Basisdata Spasial

Sumber : Yeung, A. K. W., & Hall, G. B. (2007)
Sumber : Yeung, A. K. W., & Hall, G. B. (2007)

Basisdata spasial memiliki beberapa komponen utama, termasuk:

  • Data Geometri: Data geometri mencakup representasi spasial dari objek geografis. Data ini mencakup informasi tentang posisi, bentuk, dan ukuran objek geografis dalam sistem koordinat tertentu. Data geometri direpresentasikan dalam format seperti titik, garis, dan poligon, yang masing-masing memiliki atribut khusus untuk menggambarkan karakteristik objek (Yeung & Hall, 2007).

  • Data Atribut: Data atribut adalah informasi deskriptif yang terkait dengan objek geografis. Sebagai contoh, untuk peta jalan, data atribut dapat mencakup nama jalan, panjang jalan, dan jenis jalan. Data atribut ini biasanya disimpan dalam tabel terpisah yang dihubungkan dengan data geometri melalui suatu kunci unik (Yeung & Hall, 2007; Gradeci & Saatiu, 2021).

3. Manfaat Manajemen Basisdata Spasial

3.1 Efisiensi dalam Pengelolaan Data

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun