Tempat yang diasosiasikan dengan ketidakpastian atau kerentanan sosial, sering terkait dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil (imek et al., 2020).
Cultural Landscape Â
Lanskap yang menunjukkan interaksi manusia dengan alam dan budaya serta mewakili warisan budaya masyarakat (Oliveira et al., 2010).
Vernacular Landscape
Vernacular landscape adalah lanskap yang terbentuk melalui praktik sehari-hari masyarakat lokal dan mencerminkan karakter budaya dan interaksi manusia dengan alam di wilayah tersebut. Konsep ini berfokus pada elemen-elemen budaya yang diwariskan secara turun-temurun serta praktik yang bersifat lokal dan tidak selalu dirancang secara profesional, tetapi justru muncul dari kebutuhan sehari-hari masyarakat (Ming, 2013). Penerapannya dapat ditemukan di pedesaan maupun perkotaan, di mana lanskap ini menggambarkan harmoni antara alam dan aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Agricultural Landscape
Agricultural landscape adalah lanskap yang didominasi oleh aktivitas pertanian dan dikelola untuk produksi pangan dan hasil pertanian lainnya. Lanskap ini menggambarkan hubungan antara penggunaan lahan, sistem pertanian, dan dampak manusia terhadap ekosistem. Dalam perkembangan modern, perubahan dalam teknik pertanian, seperti intensifikasi atau transisi ke pertanian organik, juga memengaruhi karakter lanskap ini. Di Eropa Barat, misalnya, banyak lanskap pertanian mengalami transformasi karena perubahan kondisi pasar dan pengelolaan lahan (Meeus, 1993). Hal ini berdampak pada keberlanjutan ekologi dan estetika kawasan tersebut.
Stratigrafi Toponim Â
Stratigrafi toponim adalah metode untuk menganalisis perubahan nama tempat dari waktu ke waktu. Ini bertujuan untuk memahami bagaimana nama berkembang dan beradaptasi seiring perubahan sosial dan linguistik. Teknik ini memungkinkan pemahaman sejarah dan budaya melalui lapisan-lapisan perubahan nama yang tercatat di peta (Perea, 2013)
Keruangan Proksemik (Proxemic Space) Â
Studi tentang jarak fisik dalam interaksi sosial dan bagaimana jarak ini mempengaruhi hubungan antarindividu. Keruangan proksemik digunakan untuk memahami pola perilaku manusia dalam ruang publik dan pribadi (Mazumdar & Mazumdar, 1993)