Mohon tunggu...
EGA UTAMI
EGA UTAMI Mohon Tunggu... Mahasiswa - new

mengisi waktu dengan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Mengakses Konvergensi Media (Media Convergence)

14 April 2021   21:53 Diperbarui: 14 April 2021   22:03 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat malam pembaca kompasiana saya Ega Prima Utami dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta kembali lagi, pada kesempatan ini saya ingin menceritakan pengalaman  mengakses konvergensi media

Konvergensi Media hanya mengacu pada penggabungan berbagai jenis media massa seperti Media Tradisional, Media Cetak, Media Siaran, Media Baru dan Internet serta teknologi portabel dan sangat interaktif melalui platform media digital. Ini menghasilkan kombinasi 3C, yaitu Komunikasi, Komputasi dan Konten karena ketiganya terintegrasi melalui teknologi. Contoh konvergensi media yang paling relevan adalah Smartphone yang memadukan berbagai media, yaitu media cetak (e-book, aplikasi berita), media penyiaran (situs web streaming, radio, aplikasi musik) serta media baru (internet) menjadi satu perangkat yang menjalankan berbagai fungsi mulai dari panggilan dan SMS hingga fotografi, videografi, game

Konvergensi media memberikan kesempatan kepada khalayak untuk dapat berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media massa. khalayak sekarang dapat mengontrol
kapan, di mana, dan bagaimana mereka mengakses informasi, dalam berbagai jenisnya. Tayangan
televisi tidak selalu di akses didepan layar televisi konvensional akan tetapi dapat di akses dimana saja

Pesatnya perkembangan teknologi berbanding lurus dengan perekembangan media massa. Hadirnya internet dalam kehidupan keseharian masyarakat berdampak besar terhadap keberlangsungan media konvensional. Salah satunya adalah media televisi yang mau tidak mau harus berbenah diri menyambut era baru yaitu televisi digital. Kemunculan media baru ini mengubah cara masyarakat mendapatkan informasi melalui media.

Media cetak di Indonesia berbondong-bondong melakukan transformasi dan mendirikan portal berita daring untuk menyuguhkan berita dalam versi online. Media online secara umum adalah segala bentuk media yang hanya dapat diakses melalui internet. Sedangkan secara khusus yang dimaksud media online adalah segala jenis media massa yang dipublikasikan melalui internet secara online, baik itu segala jenis media cetak maupun media elektronik (Vera, 2016: 89)

Definisi konvergensi lainnya yang lebih jelas adalah seperti yang dikatakan Jenkins (2001:93) yaitu konvergensi sebagai sebuah proses multidimensi teknologi, ekonomi, sosial, budaya global yang tidak berbeda dengan transisi dan transformasi periode Renaissance. Konvergensi media ibarat percikan api yang tersebar dan menjangkau ranah sosial, politik, ekonomi, dan perselisihan legal karena ada tujuan
yang bertentangan dari sisi konsumen, produsen, dan gatekeeper.

Pengalaman saya saat mengakses konvergensi media adalah tayangan  televisi, dulu sewaktu masih sekolah dasar dan SMP saya sering menonton tayangan Indonesia Idol di televisi, namun seiring berjalannya waktu saya tidak perlu menonton melalui televisi lagi karena Pada penayangan perdananya di RCTI pada tanggal 7 oktober 2019, RCTI menggunakan konvergensi media dalam distribusi konten, yang dimana video on demand Youtube digunakan sebagai media distribusi konten Indonesian Idol X, untuk penayangan perdananya RCTI tetap menggunakan media televisi  Free to Air. yakni RCTI sendiri untuk menayangkannya, lalu setelah beberapamenit tayangan Indonesian Idol X setiap episodenya usai, tim sosial media dari RCTI mengupload episode tersebut namun dibagi beberapa bagian dengan durasi maksimal sekitar 15 menitan per bagiannya, dan dilengkapi dengan judul yang catchy sehingga para penikmat youtube tertarik untuk menyaksikannya dan juga mensubscribe akun official Youtube Indonesian Idol X. Pada distribusi konten di program acaraIndonesian Idol X ini, juga digunakan aplikasi Over The Top (OTT) RCTI +. Perlu diketahui bersama bahwa OTT merupakan layanan yang digunakan melalui layanan jaringan provider yang saya pilih lewat gadget .

Indonesian Idol juga berkolaborasi dengan Tokopedia, yang mana setiap mayarakat dapat menyaksikan siaran langsung Indonesia  Idol lewat aplikasi tokopedia, tidak itu saja dalam proses produksi ini, tetapi juga dalam voting peserta, tokopedia memberikan gratis tiga suara untuk voting secara gratis, dan bila ingin melakukan vote lagi lewat tokopedia, maka harus melakukan pembelian dulu sesuai dengan ketentuan tokopedia

Penggabungan antara televisi dan internet memungkinkan tersedianya link antar program serata akses ke arsip digital untuk memperoleh informasi tambahan seperti program berita dan current affairs; program drama atau komedi dan streaming video yang lazim di dunia internet, termasuk flm on demand dan siaran langsung melalui internet (Hastjarjo, 2007).

Pengalaman kedua adalah  saat mengakses gabungan media cetak dan Situs Web/Aplikasi Berita  salah satu contohnya Tribun Batam, Tribun Batam memiliki media cetak/koran dengan nama Tribun Batam dan media online dengan nama batam.tribunnews.com yang mana ada unsur penggabungan antara situs web dan media cetak, dulu saya harus membacanya lewat Koran setiap pagi sekarang tidak perlu membeli Koran, karena sudah bisa diakses lewat situs web di gadget pribadi tiap waktu

Yang ketiga adalah mengakses Radio Online (menyatukan radio dengan Internet) Pada era media baru ini, radio harus beradaptasi dengan media baru dimana masyarakat akan menggunakan satu perangkat untuk dua kegiatan dalam satu waktu, yakni mengakses internet dan mendengarkan radio. Radio dapat menggunakan media baru sebagai platform untuk lebih dekat dengan pendengarnya, bahkan akan terasa lebih mudah bagi pendengar untuk mencari informasi tentang radio kesukaan mereka. Yogyakarta, salah satu daerah yang memiliki platform radio streaming, yakni jogjastreamers.com, dimana para pendengar dapat mendengarkan programprogram radio Jogja dimanapun dan kapanpun. Pendengar dibebaskan untuk memilih saluran radio mana yang mereka pilih. Selain itu, beberapa radio di Yogyakarta mempunyai platform serta media sosial seperti twitter dan facebook sendiri untuk memberikan informasi tentang program acara, dan awal mula radio itu berdiri, bahkan interaksi antara pendengar dan penyiar dapat melalui media sosial pada saat ini. Beberapa radio di Yogyakarta memiliki aplikasi sendiri di playstore yang dapat diunduh oleh pengguna android, diantaranya adalah Swaragama FM (101.7 FM), Geronimo FM (106.1 FM), Prambors FM (102.2 FM) Hal ini tentu semakin memudahkan pendengar radio dimana pun mereka berada, dan, dengan adanya aplikasi ini, menjadi salah satu jalan sebagai perluasan pasar bagi industri radio. Konvergensi media juga dapat dijadikan sebagai perluasan jangkauan audience.

Ketiga radio ini, Swaragama FM (101.7 FM), Geronimo FM (106.1 FM), dan Prambors FM (102.2 FM), termasuk tiga saluran radio yang terkenal di kalangan anak muda Jogja (Retno, 2017) yang telah memiliki media sosial dan platform sendiri. Untuk radio Prambors yang memiliki radio unit di sembilan kota, masing-masing radio unit memiliki media sosial sendiri. Bahkan, ketiga radio tersebut, sebelum melakukan siaran, akan memberitahu pendengar siapa yang akan menjadi penyiar dan dalam program acara apa dalam live tweet di akun twitter.

Menurut saya kekurangan yang masih harus diperbaiki adalah

  •  Seringnya audiens yang merasa terbebani dengan banyaknya informasi berlebihan.
  • Generasi yang lebih tua dan bagian masyarakat yang cacat merasa sulit mempelajari keterampilan digital menggunakan berbagai jenis media
  • Sangat bergantung pada teknologi dan internet sehingga wilayah yang kehilangan kedua aspek tersebut dapat menghadapi masalah dengan penggunaan informasi online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun