Mohon tunggu...
EGA UTAMI
EGA UTAMI Mohon Tunggu... Mahasiswa - new

mengisi waktu dengan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Media Konvensional dan Media Baru

1 April 2021   21:58 Diperbarui: 1 April 2021   22:12 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo semua perkenalkan nama saya Ega Prima Utami dari  Universitas Ahmad Dahlan. pada kesempatan ini saya akan menuliskan pengalaman menggunakan media konvensional dan media baru, Media komunikasi konvensional adalah media komunikasi yang telah ditemukan terlebih dahulu sebelum media baru. Media konvensional biasa digunakan untuk mengirimkan atau menerima pesan dan informasi kepada masyarakat luas. Oleh sebab itu, media konvensional sering juga disebut sebagai media komunikasi massa. Media komunikasi massa atau media massa adalah media yang mampu menyebarkan pesan atau informasi ke masyarakat atau khalayak (massa) secara bersamaan dengan jangkauan yang relatif luas dan dalam waktu yang relatif singkat. Media konvensional pun dapat dibedakan lagi menjadi media cetak dan media penyiaran. Seperti kita ketahui pula bahwa perkembangan media konvensional telah ada sejak dulu dan semakin berkembang pesat ketika telah memasuki zaman dimana mesin cetak telah ada. Awalnya mesin cetak hanyalah alat teknis untuk memproduksi serangkaian teks namun seolah menjadi revolusi ujung tombak perkembangan produk media di masa depan.

Media penyebar informasi yang umum digunakan masyarakat berupa surat kabar, majalah, radio, film dan televisi. Kehadiran media ini membawa pola perubahan dalam kehidupan masyarakat dalam hal mengonsumsi informasi. Sejak kemunculan surat kabar hingga era elektronik, masyarakat tidak bisa melepaskan diri dari arus informasi. Namun tidak dipungkiri, kehadiran dan penggunaan media mengikuti perkembangan dan urbanisasi masyarakat, menyebabkan pola dan gaya hidup masyarakat berkembang hingga melahirkan bentuk media baru. Sebagai contoh, media pertama yang lebih dulu hadir yaitu surat kabar dan majalah, menyusul radio, film kemudian televisi. Media-media tersebut oleh masyarakat dikenal juga sebagai media konvensional.

Pengalaman saya menggunakan media konvensional adalah penggunaan media cetak seperti majalah, Koran, sewaktu masih sekolah dasar belum tersedia yang namanya internet / media baru sehingga jika ingin mengetahui berita terkini harus membeli Koran. Saat itu media cetak menjadi salah satu benda paling dibutuhkan masyarakat saat ingin mengetahui segala informasi. Untungnya  sewaktu itu ayah saya berlangganan Koran setiap harinya.

Penggunaan lainnya yaitu ketika membuat tugas sekolah yang membutuhkan sumber informasi tentu saja saya harus menggunakan Koran, buku pelajaran sekolah yang masih berbasis media cetak yang selalu diburu di toko buku setiap tahun ajaran baru sekolah beda dengan sekarang yang sudah tersedia buku berbasis elektronik atau sering disebut dengan e-book

Di zaman saya bersekolah dasar cukup banyak anak anak yang tertarik membaca majalah ataupun buku termasuk saya, contohnya saja majalah bobo dan donal yang selalu saya beli ketika berada dalam perjalanan menaiki kapal untuk pergi keluar daerah. Pada saat itu cukup banyak penjual yang menjajakan  majalahnya di dekat gerbang masuk pelabuhan dan harganya cukup murah. Saya tertarik dengan isi bacaan dan cover dalam buku bobo, karena penuh warna, karakter kartun dan pengetahuan-pengetahuan lainnya belum lagi kalau sedang beruntung bisa Mendapatkan poster dan merchandise, Beda dengan era sekarang anak-anak dari mulai masih balita sampai jenjang sekolah dasar  mulai sibuk minta dibelikan gadget untuk bermain game, sosial media dan menonton tayangan youtube tidak akan tertarik lagi dengan yang namanya majalah anak-anak padahal hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

Mulai beralih ke masa sekolah menengah pertama media konvensional masih digemari para remaja yaitu buku komik saat itu komik yang sedang populer adalah doraemon, naruto, detektif conan, one piece, dragon ball dan banyak lagi. Biasanya saya dan kakak laki-laki saya diam diam membelinya tanpa memberitahu ibu dan ayah karena menurut mereka membaca komik tidak ada manfaatnya padahal bagi kami membaca komik adalah hiburan yang asik tanpa pergi keluar rumah, berbeda dengan sekarang buku komik mulai jarang ditemui di tempat saya tinggal karena semua telah tersedia di internet dalam bentuk elektronik book.

Selanjutnya saya akan masuk ke media baru, Kemajuan teknologi saat ini telah melahirkan banyak bentuk media baru dalam komunikasi yang berbasis komputer, internet, dan sistem digital seperti telepon seluler (handphone), surat elektronik, mesin faksimile, televisi, radio streaming, dan berbagai perangkat serta program jejaring sosial lain. Berbagai perangkat atau media komunikasi tersebut saat ini telah banyak digunakan oleh anak-anak. Media baru adalah media yang berbasis internet dengan menggunakan komputer dan telepon genggam canggih. Dua kekuatan utama perubahan awalnya adalah komunikasi satelit dan pemanfaatan komputer. Kunci untuk kekuatan komputer yang besar sebagai sebuah mesin komunikasi terletak pada proses digitalisasi yang memungkinkan segala bentuk informasi dibawa dengan efisien dan saling berbaur, Carey dalam (McQuail, 2011:43).

Media baru dapat diibaratkan sebagai sumber informasi sehingga manfaat ini dapat dirasakan oleh masyarakat, Media baru disebut juga new media digital. Media digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic broadband, satelit dan sistem gelombang mikro (Flew, 2008:2-3) Dengan adanya media baru akan mempermudah mereka dalam mengakses informasi yang akan mereka cari, selain itu penggunaan media baru mempermudah mereka dalam mendapatkan ebook atau jurnal online dan Media baru sangat membantu seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan secara cepat, adanya media surat elektronik maka akan mempermudah seseorang dalam bertukar informasi tanpa harus bertatap muka terlebih dahulu.

Jenis media baru yang pernah saya gunakan adalah telepon genggam dan internet, dari internet saya dapat membuka banyak situs seperti berita harian, media sosial, youtube, mendengarkan lagu secara legal tanpa membeli kaset, toko belanja online dan banyak lagi. Contoh pertama ialah  situs belanja online Gaya hidup berbelanja kita selalu berubah seiring zaman, tren berbelanja elektronis yang diadaptasikan ke berbagai sosial media, mulai dari daya tarik banner iklan, video tutorial, diskon, pembayaran melalui rekening bersama hingga sistem pembayaran sesudah barang diterima (Cash On Delivery).

Contoh kedua ialah sosial media menurut saya dengan sosial media seseorang dapat berkomunikasi, menjadi sarana untuk penggunanya dalam menggali berbagai informasi. karena sosial media saya mendapat dan berinteraksi teman dari berbagai daerah bahkan Negara, membagikan foto dan video. Media sosial yang sering digunakan adalah instagram, aplikasi tersebut menurut saya merupakan media yang sangat tepat untuk berbagi informasi bahkan dalam hal promosi dari suatu produk daripada pengguna, karena mereka lebih tertarik pada Bahasa visual. Maka dari itu instagram lebih memaksimalkan fiturnya untuk berinteraksi melalui visual maupun video dan Contoh terakhir adalah youtube, dengan adanya youtube saya dengan mudah mengakses sebuah lagu idola favorit saya dan video klipnya, menonton siaran ulang atau siaran langsung sebuah acara tanpa perantara televisi, berbeda dengan zaman sewaktu saya sd.

potensi positif media baru buat saya pribadi adalah bisa selalu mempelajari hal baru berdiskusi yang bermanfaat dengan orang-orang baru diseluruh daerah, menyebarkan informasi baik dan benar, sebagai sumber informasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun