Puisi berbasis objek juga memungkinkan anak-anak untuk mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan situasi dunia nyata. Pada saat mereka menulis puisi tentang hal-hal yang mereka temui setiap hari, seringkali merujuk pada pengalaman pribadi atau situasi yang lebih mendalam yang terkait dengan hal-hal tersebut. Beberapa benda yang biasanya dianggap sepele, seperti buku, sepatu, atau pensil, dapat mengingatkan kita pada perasaan atau kenangan tertentu. Pensil mungkin mengingatkan seorang anak pada masa belajar di sekolah, atau sepatu mungkin mengingatkan kita pada perjalanan hidup kita yang terus berjalan. Buku juga, yang dapat meninggalkan ingatan tentang saat-saat berharga atau perjalanan fantasi.
Puisi berbasis objek memberi anak-anak kesempatan untuk mempertimbangkan bagaimana benda-benda di sekitar mereka membentuk ingatan dan pengalaman selain berfungsi sebagai objek fisik. Pembelajaran menjadi lebih relevan praktis, dan terhubung langsung dengan kehidupan mereka. Anak-anak diajak untuk tidak hanya melihat benda-benda tersebut secara fungsional, tetapi juga untuk menghargai hubungan emosional dan pemahaman yang lebih dalam tentang mereka. Kegiatan ini juga mengajarkan mereka untuk lebih menghargai hal-hal sederhana di sekitar mereka. Seorang anak yang menulis puisi dapat mendapatkan inspirasi dari hal-hal yang mungkin tampak biasa atau tidak penting bagi orang lain. Puisi, misalnya, dapat menampilkan pensil, yang hanya dianggap sebagai alat untuk menulis, sebagai representasi dari proses pemikiran yang berkelanjutan, munculnya ide-ide kreatif, atau bahkan perjalanan intelektual itu sendiri. Pengalaman menulis puisi berbasis objek mengajak anak-anak untuk melihat dunia dengan cara yang lebih peka dan penuh penghargaan terhadap hal-hal yang sering kali dianggap remeh.
Meningkatkan Keterampilan Berbahasa dan Ekspresi Diri
Puisi berbasis objek adalah sarana yang sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan ekspresi diri anak-anak. Ini karena puisi berbasis objek membangkitkan rasa ingin tahu dan menghubungkan pengetahuan dengan dunia nyata. Menulis puisi memberi mereka kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka karena mereka harus memilih kata-kata yang tepat untuk menggambarkan objek dan makna yang ingin mereka ungkapkan. Anak-anak akan berusaha keras untuk menemukan kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan dan pemikiran yang muncul ketika mereka melihat sesuatu. Ini mendorong mereka untuk memperkaya kosa kata mereka dan memperoleh pemahaman tentang cara yang lebih ekspresif untuk menyampaikan ide.
Meningkatkan keterampilan berbahasa dan ekspresiSelain itu, menulis puisi berbasis objek memberi ruang bagi anak-anak untuk secara bebas dan kreatif mengungkapkan perasaan mereka. Benda yang tampak sederhana, seperti batu atau daun, dapat berfungsi sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata konvensional. Misalnya, batu kecil dapat berfungsi sebagai simbol perjuangan, atau pohon yang layu dapat berfungsi sebagai simbol kesepian atau harapan yang hampir hilang. Puisi berbasis objek memberi anak-anak kesempatan untuk mempelajari lebih jauh tentang perasaan mereka dan untuk mengungkapkannya dengan cara yang lebih bebas, meninggalkan batasan konvensional yang mungkin mereka temui dalam percakapan sehari-hari. Ini adalah pendekatan yang sangat baik bagi anak-anak untuk belajar mengidentifikasi dan menyampaikan perasaan mereka.
Sebagai Sarana Pembelajaran Kreatif
Puisi berbasis objek adalah metode pembelajaran yang sangat inovatif. Metode ini mendorong anak-anak untuk menjadi lebih kritis dan berpikir kritis, dan mereka menemukan makna lebih dalam dari semua yang mereka lihat. Sebuah batu kecil yang tampaknya tidak signifikan dapat berfungsi sebagai simbol kekuatan dan ketabahan. Daun yang gugur dapat mewakili perpisahan atau perubahan. Puisi dapat mengungkapkan cerita dan makna dari hal-hal yang kita anggap biasa dan tidak signifikan.
Metode ini mendorong anak-anak untuk menjadi lebih inovatif dan peka terhadap dunia mereka. Mereka memperoleh kemampuan untuk mempertimbangkan sesuatu dari berbagai sudut pandang dan memahami bahwa tidak ada sesuatu yang terlalu kecil atau tidak penting untuk dijadikan sumber inspirasi. Mereka dididik untuk berpikir lebih luas dan melihat lebih banyak kemungkinan dalam hal-hal di sekitar mereka. Anak-anak tidak hanya belajar tentang puisi itu sendiri melalui menulis puisi berbasis objek, tetapi mereka juga belajar berpikir secara lateral. Artinya, mereka dapat melihat masalah atau objek dari sudut pandang baru dan menemukan makna yang mungkin terlewatkan orang lain.
Mengembangkan Imaginasi dan Keterampilan Berpikir Kreatif
Puisi berbasis objek sangat membantu menumbuhkan imajinasi dan keterampilan berpikir kreatif anak-anak selain menambah kosakata mereka. Anak-anak diajak untuk memperluas cara mereka berpikir dan mengeksplorasi potensi kreatif mereka dengan melihat hal-hal sehari-hari dengan cara yang baru dan lebih mendalam. Puisi memberi mereka cara yang berbeda untuk mengekspresikan diri mereka dan membantu mereka berbicara dengan kata-kata dengan baik.
Anak-anak menjadi lebih peka terhadap lingkungan mereka dan lebih mampu mengungkapkan perasaan mereka dengan cara ini. Puisi berbasis objek menjadi lebih dari sekedar metode pembelajaran; itu juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan emosional dan kreatif yang akan berguna sepanjang hidup mereka. Dengan demikian, puisi berbasis objek tidak hanya membantu anak-anak belajar berbahasa, tetapi juga membentuk mereka menjadi orang yang lebih kreatif, lebih peka terhadap lingkungan mereka, dan lebih mampu mengungkapkan ide-ide mereka dengan cara yang lebih menarik.