Mohon tunggu...
Megarini Lubis
Megarini Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - CPNS APP

CPNS APP di Pengadilan Tingkat Pertama

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Wawasan Kebangsaan dan Kesiapsiagaan Bela Negara ASN

24 November 2024   16:20 Diperbarui: 24 November 2024   16:23 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

Wawasan Kebangsaan merujuk pada sudut pandang bangsa Indonesia dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, yang didasari oleh identitas nasional dan kesadaran akan sistem nasional yang bersumber dari 4 pilar kebangsaan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, dengan tujuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

          Bela Negara merupakan tekad, sikap, perilaku, dan tindakan warga negara, baik secara individu maupun bersama, dalam mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :

a. cinta tanah air;

b. sadar berbangsa dan bernegara;

c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;

d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan

e. kemampuan awal Bela Negara.   

Dalam perjalanannya muncul beberapa permasalahan terkait dengan penerapan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, misalnhya terjadi krisis identitas oleh generasi muda yang kehilangan pemahaman tentang jati diri bangsa dan nilai-nilai Pancasila yang kemudian menyebabkan generasi muda kurang rasa cinta tanah air dan identitas nasional. Selain itu mengenai semakin meningkatnya korupsi dan  penyalahgunaan wewenang yang kemudian membuat tingkat ketidakpercayaan masyarakat terhadap negara dan nilai-nilai bela negara. Kesenjangan dalam akses pendidikan, kesehatan dan ekonomi juga menjadi salah satu permasalahan terkait dengan penerapan nilai-nilai kebangsaan dan bela negara dalam hal tingginya ketidakpuasan sosial yang memicu konflik sosial.

Upaya yang dapat dilakukan untuk penerapan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara diantaranya dengan diadakannya program pelatihan dan workshop tentang kewarganegaraan bagi pekerja atau dengan meningkatkan kualitas pendidikan kewarganegaraan di sekolah dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. Selanjutnya dapat dilakukan dengan menjadi teladan dalam berperilaku, ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan dalam interaksi sehari-hari, sehingga dapat menjadi contoh bagi warga negara yang lain. Dalam lingkup ASN dapat dilakukan dengan mendorong kolaborasi antar instansi untuk membuat kegiatan yang mengedukasi dan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan yang melibatkan aksi sosial.Yang terakhir, penerapan nilai-nilai bela negara dalam kebijakan yang dibuat dan diimplementasikan dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi.

Analisis Isu Kontemporer

         Analisi isu kontemporer adalah proses dalam memahami, mengidentifikasi serta mengevaluasi isu-isu terkini yang relevan dengan masyarakat dan negara yang dapat memengaruhi kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentan isu-isu terkait dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk merumuskan kebijakan yang tepat.

Teknik-teknik analisis isu kontemporer antara lain:

  • Mind Mapping, yaitu Teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual untuk membuat peta cara berpikir.
  • Fishboone Diagram, yaitu pemetaan isu dengan mengambarkan cabang-vanag yang terkait dengan sebab akibat. Ada beberapa langkah pembuatann fishbone diagram. Pertama, menyepakati pernyataan masalah, yang dalam hal ini merupakan akibat. Kedua, identifiksi kategori katergori yang menjadi penyebab utama dari akibat yang ada. Ketiga, menemukan sebab-sebab potensial melalui brainstorming, lalu dilanjutkan lagi dengan penyebab yang lebih kecil dan seterusnya. Keempat, setelah diketahui sebab-sebab utama serta sub-sebab yang telah diidentifikasi maka dikaji dan disepakati sebab-sebab yang paling mungkin
  • Analisis SWOT, yaiitu Teknik analisis yang digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. SWOT terdiri dari profil Kekuatan (Strengths), Kelemahan ( Weakness), Peluang ( Opportunities), dan Ancaman (Threats).

Kesiapsiagaan Bela Negara 

Kesiapsiagaan bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang siap untuk berpartisipasi dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Kesiapsiagaan terdiri dari beberapa komponen, termasuk kesiapan fisik, mental, dan pengetahuan tentang bela negara. Kesiapsiagaan Bela Negara sebagai ASN menjadi penting karena diharapkan memiliki pemahaman yang baik tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Selain itu ASN memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketahanan negara, sehingga ASN diharapkan untuk lebih siap dalam menghadapi ancaman yang dapat memengaruhi stabilitas nasional. ASN juga dapat berperan aktif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga ketika datang isu-isu yang memecah belah masyarakat, ASN tidak lagi terpengaruh dan dapat memberikan kepercayaan kepada public agar masyarakat merasa aman dan yakin negara siap melindungi.

Adapun permasalahan yang sering dihadapi dalam konteks kesiapsiagaan bela negara adalah banyak ASN yang belum memahami konsep dan pentingnya bela negara. Hal ini dapat mengurangi kesadaran dan komitmen mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan keamanan dan pertahanan negara. Beban kerja tinggi juga dapat membuat ASN kesulitan untuk menambah pengetahuan atau mengikuti pelatihan atau kegiatan mengenai kesiapsiagaan bela negara. Kurangnya anggaran maupun fasilitas juga dapat menjadi hambatan bagi ASN dalam memahami dan melakukan kesiapsiagaan bela negara. Tidak dipungkiri bahkan ada permasalahan Dimana beberapa ASN kemudian memiliki sikap resisten terhadap perubahan, terutama ketika harus mengadopsi pendekatan baru dalam kesiapsiagaan bela negara.

Upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kesiapsiagaan bela negara yaitu dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran bela negara. Disediakannya fasilitas yang menunjang juga dapat membantu pelaksanaan kesiapsiagaan bela negara berjalan dengan maksimal. ASN juga dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan edukasi tentang kesiapsiagaan bela negara untuk menjangkau masyarakat umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun