Analisi isu kontemporer adalah proses dalam memahami, mengidentifikasi serta mengevaluasi isu-isu terkini yang relevan dengan masyarakat dan negara yang dapat memengaruhi kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentan isu-isu terkait dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk merumuskan kebijakan yang tepat.
Teknik-teknik analisis isu kontemporer antara lain:
- Mind Mapping, yaitu Teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual untuk membuat peta cara berpikir.
- Fishboone Diagram, yaitu pemetaan isu dengan mengambarkan cabang-vanag yang terkait dengan sebab akibat. Ada beberapa langkah pembuatann fishbone diagram. Pertama, menyepakati pernyataan masalah, yang dalam hal ini merupakan akibat. Kedua, identifiksi kategori katergori yang menjadi penyebab utama dari akibat yang ada. Ketiga, menemukan sebab-sebab potensial melalui brainstorming, lalu dilanjutkan lagi dengan penyebab yang lebih kecil dan seterusnya. Keempat, setelah diketahui sebab-sebab utama serta sub-sebab yang telah diidentifikasi maka dikaji dan disepakati sebab-sebab yang paling mungkin
- Analisis SWOT, yaiitu Teknik analisis yang digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. SWOT terdiri dari profil Kekuatan (Strengths), Kelemahan ( Weakness), Peluang ( Opportunities), dan Ancaman (Threats).
Kesiapsiagaan Bela NegaraÂ
Kesiapsiagaan bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang siap untuk berpartisipasi dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Kesiapsiagaan terdiri dari beberapa komponen, termasuk kesiapan fisik, mental, dan pengetahuan tentang bela negara. Kesiapsiagaan Bela Negara sebagai ASN menjadi penting karena diharapkan memiliki pemahaman yang baik tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Selain itu ASN memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketahanan negara, sehingga ASN diharapkan untuk lebih siap dalam menghadapi ancaman yang dapat memengaruhi stabilitas nasional. ASN juga dapat berperan aktif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga ketika datang isu-isu yang memecah belah masyarakat, ASN tidak lagi terpengaruh dan dapat memberikan kepercayaan kepada public agar masyarakat merasa aman dan yakin negara siap melindungi.
Adapun permasalahan yang sering dihadapi dalam konteks kesiapsiagaan bela negara adalah banyak ASN yang belum memahami konsep dan pentingnya bela negara. Hal ini dapat mengurangi kesadaran dan komitmen mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan keamanan dan pertahanan negara. Beban kerja tinggi juga dapat membuat ASN kesulitan untuk menambah pengetahuan atau mengikuti pelatihan atau kegiatan mengenai kesiapsiagaan bela negara. Kurangnya anggaran maupun fasilitas juga dapat menjadi hambatan bagi ASN dalam memahami dan melakukan kesiapsiagaan bela negara. Tidak dipungkiri bahkan ada permasalahan Dimana beberapa ASN kemudian memiliki sikap resisten terhadap perubahan, terutama ketika harus mengadopsi pendekatan baru dalam kesiapsiagaan bela negara.
Upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kesiapsiagaan bela negara yaitu dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran bela negara. Disediakannya fasilitas yang menunjang juga dapat membantu pelaksanaan kesiapsiagaan bela negara berjalan dengan maksimal. ASN juga dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan edukasi tentang kesiapsiagaan bela negara untuk menjangkau masyarakat umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H