Mohon tunggu...
Ega Irma Febrianti
Ega Irma Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ UIN SUSKA RIAU

Perkenalkan saya Ega Irma Febrianti merupakan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. salam kenal semuanya :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pemimpin dan Manajemen Pengambilan Keputusan di Suatu Organisasi Publik

24 Juni 2024   20:13 Diperbarui: 25 Juni 2024   06:55 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Herabudin (2009:183) Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecakapan tertentu yang dapat mempengaruhi para pengikutnya untuk melakukan kerjasama kea rah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin atau kepemimpinan dibutuhkan oleh manusia karena adanya kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh setiap manusia. Hal ini berarti bahwa ada manusia yang memiliki kemampuan untuk meminpin tetapi ada pula yang tidak memiliki kemampuan untuk memimpin Sedangkan Manajemen adalah suatu proses yang melibatkan persiapan, penggolongan, sistem dan pengawasan tenaga kerja untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat tercapai sesuai dengan harapan sedangkan efisien berarti bahwa setiap tugas dilakukan dengan jujur dan tepat. Dalam istilah khususnya di manajemen kepemimpinan itu sering disebut dengan istilah leader.

Menurut S.P Siagian (2017) Pengambilan Keputusan merupakan suatu pendekatan secara sistematis pada terhadap hakikat suatu masalah pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang atas alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat. Sedangkan Organisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu kesatuan atau susunan yang terdiri atas orang-orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks organisasi, pengambilan keputusan dapat mempengaruhi kinerja dan keberhasilan suatu organisasi. Oleh karena itu, pengambilan keputusan menjadi penting dalam mengelola organisasi dalam membuat keputusan yang tepat. Dalam pengambilan keputusan ketika organisasi menghadapi persoalan biasanya keputusan diambil dengan cara berdiskusi, meyakinkan, dan kemudian dengan cara kompromi dengan para anggota.

Rumah sakit meliputi organisasi publik yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang amat mulia. Adapun rumah sakit membentuk struktur pelayanannya dari atas sampai bawah demi mendapatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terlebih lagi organisasi ini bergerak di bidang kesehatan. Salah satu peranan penting di dalamnya adalah perawat. Perawat bertugas untuk melayani pasien, memberikan kenyamanan, membantu dokter, dan masih banyak peran mulia lainnya. Pada kasus ini RS Hermina masih memiliki nilai yang rendah pada proses perawat melayani pasiennya. Pasien dinilai kurang puas dengan kemampuan interaksi serta pelayanan perawat.

Lembaya Swadaya Masyarakat memiliki tugas untuk mengembangkan kehidupan berpolitik melalui gerakan moral dan memiliki peran penting dalam pemerintahan dalam membangun demokratisasi. Pada tempatnya,, LSM berisi masyarakat yang bebas berekspresi tentang politik yang sedang terjadi. Sayangnya, banyak penyimpangan yang berlangsung sehingga demokratisasi tidak berjalan baik pada LSM di Kalimantan Barat. Faktor-faktor pembentuknya berupa banyaknya anggota yang mencari keuntungan individu, tidak adanya sumber dana, rendahnya tingkat profesionaliesme, ideology yang masih buram, dan regulasi yang tidak ada.

Dalam setiap organisasi publik, terdapat interaksi antar individu ke individu  lainnya sehingga membentuk suatu kelompok publik dengan tujuan yang sama. Setiap organisasi tentunya memiliki hal yang paling krusial dibutuhkan untuk mengambil sebuah keputusan yakni ialah pimpinan organisasi. Salah satu organisasi yang bergerak di bidang publik adalah organisasi atau komunitas agama Kristen dalam Gereja. Agama Kristen dikenal sebagai agama yang senang menghimpun dan bersifat kekeluargaan serta menjunjung solidaritas. Namun di dalamnya tentu ada beberapa konflik dan level yang di antaranya adalah terjadi perbedaan profesi dan saling berkaitan satu sama lain. Beberapa di antaranya juga mementingkan gengsi serta diam-diam saling bersaing dan menjatuhkan. Hal ini tidak sesuai dengan visi solidaritas gereja dan dibutuhkan penanganan konflik yang tepat. 

Dari ketiga contoh kasus diatas dalam hal ini management power dinilai sangat berpengaruh dalam perubahan serta peningkatan, terlebih lagi di RS Hermina management powernya masih tergolong rendah, padahal keputusan dari pimpinan akan berpengaruh besar dengan kinerja perawat. Oleh karena itu, solusi yang dapat diterapkan yaitu pimpinan RS Hermina harus lebih tergerak untuk menegaskan dan meningkatkan kinerja pegawai karena pelayanan terhadap pasien harus dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh pengabdian. Keputusan ini dapat diambil dengan melakukan peneguran terhadap perawat yang setengah hati, melakukan evaluasi, dan mendengar pendapat masyarakat lebih lagi mengenai kinerja perawat. Hal ini menujukkan bahwa management power dalam pengambilan keputusan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja perawat di RS Hermina Pasteur.

Sementara pada Kasus LSBM permasalahan tersebut membuat masyarakat tidak mempercayai peran LSBM berguna sebagai civil society. Sehingga Solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan cara peningkatan kapasitas dan kredibilitas di mata pemerintah dan masyarakat harus ditingkatkan lagi, sehingga dibutuhkan pimpinan dan manajemen struktur baik yang dapat membuat rancangan baru tentang undang-undang yang mengatur LSBM, hal ini diperlukan untuk melangkah ke depan, sehingga penertiban serta operasionalisasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah. Dan pada kasus yang terakhir solusi yang dapat diterapkan oleh pimpinan yaitu dengan mengadakan rapat bersama pengurus gereja lainnya. Rapat ini diadakan guna sebagai evaluasi dari konflik yang terjadi. Pimpinan gereja juga bergerak mengambil keputusan secara tegas demi perbaikan gereja.. Keputusan dari pimpinan gereja dan sikap yang diberikan akan berpengaruh terhadap jemaat dikarenakan pimpinan merupakan panutan.

REFERENSI

Daeli, S. (2012). Pengaruh Lembaga Swadaya Masyarakat di Kalimantan Barat. Bina Praja.

Herabudin. (2009). Administrasi & Supervisi Pendidikan . Bandung: CV Pustaka Setia.

Madyaputra, F. (2019). Pengaruh Management Power dan Pengambilan Keputusan Terhadap Kinerja Perawat. humaniora, ISSN: 2655-7258.

Siagian, S. (1997). Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan . Jakarta: Gunung Agung.

Stevanus & Misahapsari. (2022). Manajemen dalam Pengambilan Keputusan di Gereja. Teknologi Berita Hidup, 162-180.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun