Mohon tunggu...
Ega Farrel Habibullah
Ega Farrel Habibullah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya Ega Farrel Habibullah, seorang mahasiswa S1 Teknik Material dan Metalurgi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang memiliki ketertarikan yang kuat pada penelitian industri. Saat ini, saya merupakan anggota aktif dari INDOCOOR ITS SC, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu korosi dan metode pencegahannya. Saya juga memiliki pengalaman langsung dari magang saya sebagai perancang teknis CAD dan sebagai mentor AutoCAD Pro.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Pemanfaatan Aplikasi Teachmint sebagai Platform Pembelajaran Daring untuk Membaca dan Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas VII SMPM 8 LAREN

7 Desember 2024   07:52 Diperbarui: 7 Desember 2024   07:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar.1 Era Digitalisasi Pendidikan 

Pendahuluan 

Bahasa Indonesia memiliki peran strategis dalam dunia pendidikan sebagai bahasa pengantar utama di berbagai jenjang pendidikan. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia juga menjadi sarana ekspresi diri yang memerlukan penguasaan keterampilan berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kemampuan membaca dan menulis menjadi dua kompetensi penting yang wajib dikuasai siswa. Keduanya menuntut penguasaan bahasa sesuai kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD) serta kemampuan memahami dan mengolah gagasan secara sistematis. Seiring perkembangan teknologi digital, pendidikan mengalami transformasi besar dengan kehadiran media pembelajaran berbasis teknologi. Media menjadi solusi alternatif yang tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menarik minat siswa dalam proses belajar-mengajar. Salah satu platform yang relevan untuk pembelajaran daring adalah aplikasi Teachmint. Aplikasi ini dirancang untuk menciptakan ruang belajar yang interaktif, dengan fitur-fitur seperti materi pembelajaran digital, ruang kelas virtual, alat evaluasi, serta pengelolaan proses belajar secara daring. Dalam konteks pembelajaran membaca dan menulis puisi, pemanfaatan media pembelajaran yang interaktif sangat penting untuk memfasilitasi siswa dalam mengeksplorasi ide, emosi, dan kreativitas mereka. Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra mengandung unsur estetika dan ekspresi mendalam, yang menuntut siswa untuk memahami teknik berbahasa secara kreatif dan imajinatif. Berdasarkan penelitian terdahulu, aplikasi Teachmint terbukti mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, khususnya melalui fitur-fitur yang mendukung penyampaian materi secara efektif dan kolaboratif. Aplikasi Teachmint merupakan salah satu inovasi teknologi pendidikan yang terus berkembang, dengan platform all-in-one yang mendukung berbagai aktivitas belajar-mengajar. Aplikasi ini tidak hanya memungkinkan guru untuk mengelola materi dan evaluasi secara daring, tetapi juga memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar secara mandiri melalui akses ke materi digital yang tersedia kapan saja. Namun demikian, meskipun potensi besar aplikasi ini sudah terlihat, penelitian tentang pemanfaatannya dalam pembelajaran membaca dan menulis puisi di tingkat sekolah menengah pertama masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih jauh bagaimana aplikasi Teachmint dapat dimanfaatkan secara efektif dalam pembelajaran membaca dan menulis puisi, khususnya bagi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Laren pada tahun pelajaran 2023/2024. Penelitian ini tidak hanya mengkaji efektivitas platform tersebut, tetapi juga mengidentifikasi tantangan teknis maupun pedagogis yang mungkin dihadapi. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat dihasilkan wawasan baru yang mendukung pengembangan metode pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih kreatif dan interaktif. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi praktis bagi guru dalam memanfaatkan teknologi digital seperti Teachmint untuk meningkatkan kompetensi membaca dan menulis puisi siswa secara lebih efektif. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya memajukan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi yang inovatif.

ISI

Media adalah penunjang penting dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran sebagai alat komunikasi. Penggunaan media digital, seperti audio, visual, dan audio-visual, merupakan bukti nyata akan hal ini. Media digitl tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik tetapi juga memfasilitasi pemahaman siswa melalui kombinasi elemen multimedia yang beragam. Penyampaian informasi hanya melalui bahasa verbal dapat menimbulkan kesalahan persepsi dan kurangnya motivasi siswa untuk memahami pesan yang disampaikan oleh guru. Contohnya, ketiga guru berusaha menjelaskan tentang kehidupan di dasar laut, siswa sulit untuk merasakan pengalaman tersebut secara langsung. Oleh karena itu, peran media pembelajaran menjadi sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya media pembelajaran, konsep yang bersifat abstrak dapat disajikan secara lebih konkret, sehingga meningkatkan pemahaman siswa. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, membaca dan menulis puisi merupakan kompetensi penting yang melibatkan kreativitas, imajinasi, dan penguasaan bahasa. Namun, tantangan seperti minimnya motivasi siswa dan kurangnya inovasi dalam metode pembelajaran seringkali menjadi hambatan. Dalam menghadapi tantangan tersebut, teknologi digital menawarkan solusi dengan menghadirkan media pembelajaran interaktif seperti aplikasi Teachmint. 

Gambar.2 Home Page Teachmint
Gambar.2 Home Page Teachmint

Teachmint merupakan platform pengajaran online global yang berasal dari India yang dikembangkan oleh Mihir Gupta, Payoj Jain, Divyansh Bordia, dan Anshuman Kumar pada Mei 2020. Tidak hanya di India, teachmint resmi diluncurkan di seluruh wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sejak diluncurkan pertama kali, Teachmint telah tersedia dalam 20 bahasa dan diadopsi oleh lebih dari 10 juta pengguna dan 10.000 sekolah. Teachmint memiliki visi yang berfokus mendigitalisasi dunia Pendidikan. Aplikasi teachmint adalah salah satu penyedia infrastruktur pendidikan terbaik hingga memberikan manfaat bagi para guru. Dengan adanya teachmint, guru dapat mengelola semua aktivitas Pembelajaran, seperti melakukan kegiatan belajar mengajar secara live, merekam, menyimpan materi, menyusun, dan berbagi materi pembelajaran. Sebagai platform all-in-one, Teachmint memfasilitasi berbagai aktivitas belajar-mengajar secara daring dengan fitur-fitur seperti study materials, ruang kelas virtual, tes, dan alat evaluasi yang terintegrasi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa aplikasi ini mampu meningkatkan keterlibatan siswa, karena memberikan pengalaman belajar yang dinamis dan fleksibel. Dalam konteks pembelajaran puisi, aplikasi Teachmint memiliki keunggulan yang signifikan. Fitur Study Materials adalah suatu fitur yang dirancang dengan tujuan untuk menyimpan bahan materi yang akan dipelajari dalam kelas. Fungsinya mencakup penyimpanan berbagai sumber belajar seperti salindia, video, dokumen, dan materi lainnya. Fitur study materials memungkinkan guru mengunggah berbagai materi, seperti contoh puisi, video pembacaan, dan panduan menulis, yang dapat diakses siswa kapan saja. Fitur ini tidak hanya mempermudah penyampaian materi, tetapi juga mendorong siswa untuk belajar secara mandiri. Sementara itu, Fitur tes pada media teachmint merupakan bagian dari fitur kuis yang disediakan untuk siswa. Tes ini dirancang untuk memungkinkan siswa memilih jawaban yang benar, baik dalam bentuk pilihan ganda maupun esai. Fitur ini memiliki tujuan untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir secara teliti, memastikan pemahaman mereka terhadap materi, dan mendorong keaktifan dalam proses pembelajaran. Ketika tes dikerjakan bersama, fitur ini memberikan informasi tentang nama-nama siswa dan jumlah poin yang mereka peroleh. Hal ini dapat menciptakan atmosfer kolaboratif dalam pembelajaran, memberikan gambaran kepada siswa tentang sejauh mana mereka memahami materi, dan memotivasi mereka untuk berpartisipasi aktif, mudahnya fitur test dapat digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, baik melalui soal pilihan ganda maupun esai.  Dengan fitur-fitur ini, pembelajaran puisi tidak hanya bersifat informatif tetapi juga interaktif, merangsang kreativitas siswa dalam memahami dan menghasilkan karya puisi. 

Gambar.3 Skema Kerja 
Gambar.3 Skema Kerja 

 Penerapan Teachmint di SMP Muhammadiyah 8 Laren dalam pembelajaran membaca dan menulis puisi mencakup tiga tahapan utama: persiapan, proses pembelajaran, dan evaluasi. Pada tahap persiapan, guru mengunggah materi yang relevan, termasuk video pembacaan puisi sebagai contoh intonasi dan ekspresi. Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk membaca dan memahami materi, kemudian menulis puisi berdasarkan tema tertentu dengan panduan yang telah diberikan. Hasil tulisan siswa dievaluasi melalui fitur test, di mana guru memberikan umpan balik langsung yang mencakup aspek kreativitas, penggunaan bahasa, dan kedalaman makna. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap puisi, tetapi juga melatih kemampuan mereka untuk mengekspresikan ide dan emosi secara tertulis. Meskipun memiliki banyak keunggulan, implementasi Teachmint juga menghadapi beberapa tantangan, seperti ketergantungan pada koneksi internet yang stabil. Di daerah dengan akses internet terbatas, siswa mungkin kesulitan untuk sepenuhnya memanfaatkan aplikasi ini. Selain itu, adaptasi terhadap teknologi baru memerlukan waktu dan pendampingan, terutama bagi siswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran daring. Untuk mengatasi tantangan ini, sekolah dapat menyediakan fasilitas pendukung seperti hotspot internet dan pelatihan awal bagi siswa dan guru. Dengan demikian, kendala teknis dapat diminimalkan, memungkinkan pembelajaran berjalan lebih efektif. Hasil penerapan Teachmint dalam pembelajaran membaca dan menulis puisi menunjukkan dampak positif yang signifikan. Siswa menjadi lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam proses belajar. Mereka menunjukkan peningkatan dalam memahami struktur dan elemen puisi, serta mampu menulis puisi dengan lebih kreatif. Keunggulan aplikasi ini dalam menyediakan akses fleksibel ke materi belajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Namun, keberhasilan ini memerlukan dukungan dari guru untuk memastikan bahwa fitur-fitur dalam Teachmint dimanfaatkan secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Penutup

Secara keseluruhan, pemanfaatan aplikasi Teachmint dalam pembelajaran membaca dan menulis puisi bagi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Laren pada tahun pelajaran 2023/2024 telah menunjukkan potensi yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan fitur-fitur interaktif yang disediakan, seperti study materials, ruang kelas virtual, dan tes evaluasi, Teachmint berhasil menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis dan fleksibel. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah guru dalam menyampaikan materi, tetapi juga memberi kesempatan bagi siswa untuk mengakses bahan ajar kapan saja dan di mana saja, yang sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran di era digital. Dalam konteks puisi, Teachmint mampu merangsang kreativitas siswa dalam menulis dan memahami puisi, yang memerlukan kepekaan terhadap bahasa dan emosi. Hasil penerapan aplikasi ini menunjukkan adanya peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, serta kemampuan mereka dalam menghasilkan karya puisi yang lebih kreatif. Evaluasi yang diberikan oleh guru melalui fitur test juga membantu siswa dalam memahami kekuatan dan kelemahan dalam karya mereka, memberikan umpan balik yang membangun. Namun, meskipun aplikasi ini menawarkan banyak keunggulan, tantangan terkait dengan akses internet yang terbatas dan adaptasi terhadap teknologi baru masih perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memastikan bahwa fasilitas pendukung, seperti jaringan internet yang stabil dan pelatihan teknologi untuk guru dan siswa, tersedia untuk memaksimalkan potensi aplikasi ini. Melihat potensi jangka panjangnya, Teachmint dapat terus berkembang menjadi platform pembelajaran yang lebih komprehensif, mendukung berbagai kompetensi mata pelajaran di luar bahasa Indonesia. Dengan pengembangan lebih lanjut, aplikasi ini bisa mencakup lebih banyak fitur untuk mendalami aspek lain dalam literasi, seperti analisis sastra, penulisan kreatif, atau teknik-teknik retorika. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki potensi untuk mendukung pembelajaran kolaboratif yang lebih intensif antar siswa, baik dalam diskusi kelas, proyek bersama, atau berbagi hasil karya. Pemanfaatan Teachmint dapat menjadi pendorong untuk lebih mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan yang bersifat inklusif dan merata, mempersiapkan siswa untuk tantangan masa depan yang semakin bergantung pada keterampilan digital dan kreativitas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Teachmint merupakan alat yang sangat efektif untuk mendukung pembelajaran puisi di tingkat SMP, dan dapat diimplementasikan dengan baik jika didukung oleh infrastruktur yang memadai. Aplikasi ini memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan metode pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih interaktif dan kreatif. Keberhasilan dalam penerapan Teachmint di kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Laren menunjukkan bahwa teknologi pembelajaran berbasis daring dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pencapaian kompetensi siswa, terutama dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca dan menulis puisi. Untuk itu, perlu adanya kebijakan yang mendukung integrasi teknologi dalam pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, serta memastikan bahwa potensi teknologi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan mutu pembelajaran di masa depan.

Daftar Isi

Bahtiar, Ahmad., dkk., Khazanah Bahasa: Memaknai Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Bogor. In Media, 2019. 

Dalman. Keterampilan Menulis. Depok: Rajawali Pers, 2016. 

Danuri, and Siti Maisaroh. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2019.

Haryanto. Membuat Resensi. Semarang: Alprin, 2008. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun