Muka Ariana tampak memerah, ya, Mr.Roneey yang masih muda bisa membuat siapapun jatuh cinta padanya! Termasuk Ariana.
Ariana mencari keempat sahabatnya itu ditempat yang sudah ditunjuk oleh Jasmijn tetapi mereka tidak ada disana. Akhirnya ia bersama Roos memutuskan untuk pergi ke kelas karena sebentar lagi istirahat akan segera berakhir. Tak lupa Ariana meninggalkan pesan di tempat penitipan tas, dimana keempat sahabatnya tersebut menaruh tas mereka.
Setibanya di kelas, sebenarnya Ariana jengkel karena kemarin Mr. Yanuar berpesan untuk segera bertemu beliau membahas tentang materi presentasi pada pertemuan selanjutnya. Ia pun hanya bisa memasang bibir manyun.
Tak lama kelas akan segera dimulai, tetapi keempat sahabatnya itu belum juga tiba. Tetapi, 5 menit setelah ia bergumam, mereka datang dengan tertawa terbahak-bahak.
Ariana yang penasaran bertanya pada mereka bertanya kenapa mereka tertawa tetapi tak ada satupun yang menjawab. Jangankan menjawab, menoleh pada Ariana saja tidak.
Ariana semakin dongkol hari itu. Ketika jam pulang tiba, ia langsung menuju gerbang dan tak peduli ketika Orchidee bertanya padanya untuk mengajak makan dirumahnya.
Setibanya di rumah, Ariana hanya bisa menangis.
Ia menahan kesedihannya setiap kali bertemu keempat sahabatnya. Mereka pun juga enggan bertanya, mengapa tiba-tiba pergi.Â
Memang, Ariana pernah bilang jika dia sedih atau diam jangan pernah bertanya pada Ariana. Tetapi kali ini berbeda. Kali ini masalahnya adalah mereka dan Ariana adalah sahabat mereka. Apa salahnya bertanya, "Hei, apa kamu baik-baik saja?"
18 Mei 1941, Ariana menemui keempat sahabatnya yang duduk di tepi lapangan sekolahnya.
"Hai." Sapa Ariana.