Bullying adalah tindakan menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Korban merasa dirinya sebagai pihak yang lemah, tidak berdaya dan selalu terancam oleh bully.
Siapapun bisa menjadi pelaku bullying dan siapapun juga bisa menjadi korban bullying. Bahkan mungkin, seseorang yang dulunya korban bullying bisa menjadi pelakunya juga. Karena rasa sakit hati yang tak kunjung hilang, menimbulkan perasaan ingin membalas.
Banyak faktor yang membuat seseorang menjadi pelaku bullying, baik dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial, tayangan yang dilihat, maupun karena dirinya sendiri. Pelaku bullying biasanya agresif secara verbal atau fisik, ingin popular, sering membuat onar, mencari-cari kesalahan orang lain, pendendam, iri hati, berkata kasar, dan suka menyepelekan atau melecehkan.
Akibat dari perilaku bullying kepada korbannya tentu bukan hal yang bisa dianggap sepele. Beberapa dampak dari bullying:
1. Perasaan Tidak Aman
Korban bullying menjadi sering merasa cemas. Dimana ia selalu diganggu, disakiti, dipermalukan secara berulang-ulang. Korban merasa takut untuk bertemu orang-orang. Membuat ia menjadi lebih pendiam dan merasa akan ada yang menyakitinya lagi.
2. Terisolasi
Mempunyai perasaan dikucilkan di lingkungannya, menjadi susah untuk berinteraksi. Ia merasa tidak dianggap ada oleh sekitar, tidak diajak bicara, dan menjadi sulit percaya dengan orang lain.Â
3. Perasaan Harga Diri Rendah
Karena seringnya mendengar kata-kata yang menyakiti dari orang lain, merasa dirinya tidak berharga, tidak berguna, merasa lemah, kehilangan jati diri, hilangnya minat pada hal yang pernah disukai.
4. TraumaÂ
Trauma pada korban bullying mengakibatkan rasa takut, kecemasan, mudah kaget, sulit tidur, gelisah, sulit dalam konsentrasi dan merasa putus asa.Â
5. DepresiÂ
Depresi adalah gangguan mental dengan tanda dan gejala berupa perasaan tertekan, kehilangan ketertarikan dan kesenangan, perasaan bersalah, penurunan energi, kecemasan, dan konsentrasi yang buruk. Pada korban bullying menurunkan semangat hidupnya dan bisa berlanjut dengan pikiran bunuh diri.
6. Bunuh Diri
Kondisi tertekan, putus asa, merasa sendiri, dan kurangnya dukungan sosial dapat menjadi faktor munculnya ide bunuh diri. Korban bullying merasa untuk apa ia hidup di dunia, tidak ada yang peduli dengannya.
Perilaku bullying atau perundungan masih sering terjadi, baik di lingkungan sekitar rumah, bahkan dunia pendidikan. Banyak yang melakukan hal tersebut tanpa memikirkan akibat selanjutnya. Hal tersebut bisa dihentikan dengan kesadaran kita sebagai manusia.
REFERENSI
Zakiyah, Ela Zain, Sahadi Humadi, dan Meilanny Budiarti Santoso. 2017. "Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying". Jurnal Penelitian dan PPM, 4(2): 324-330
Prasetyo, Ahmad Baliyo Eko. 2011. "Bullying di Sekolah dan Dampaknya Bagi Masa Depan Anak." Jurnal Pendidikan Islam, 4(1): 19-24
Anshori, Muh. Yusuf, Azam David Saifullah, dan Ayyu Sandhi. 2018. "Gejala Depresi pada Remaja Korban Bullying: A Scoping Review". Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas, 2(3): 163-170
Kurniasari, Atriska Dewi dan Rahmasari, Diana. 2020. "Ide Bunuh Diri Pada Korban Bullying". Jurnal Penelitian Psikologi l, 7(3): 126-130
Humas RSJD Dr. Amino Gondohutomo. 2022. Dampak Psikologis Korban Perundungan. Diakses pada 21 Mei 2023, dari https://rs-amino.jatengprov.go.id/dampak-psikologis-korban-perundungan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H