Mohon tunggu...
Ega Edva
Ega Edva Mohon Tunggu... Guru - Blog Pribadi

Dengan belajar kau bisa mengajar, dengan mengajar kau bisa faham Special Education🌟

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Album Hitam di Perapian

12 Desember 2018   17:30 Diperbarui: 12 Desember 2018   17:43 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Foto masa sekolah dengan berjuta rahasia rendaman rasa

Album hitam di perapian

Sampaikan pada api, bahwa derasnya air mataku tiada mampu hentikan kobarannya yang membakar habis bagian mu

Album hitam di perapian

Sampaikan pada diriku yang naif ,agar hentikan api di tubuhmu

Semua suka,semua rasa,semua bahagia, terlambat sudah

Aku yang merasa namun tlah terlampau sirna

Memendam dalam rasa yang dulu pernah singgah

Aku tak pernah berkata,karena keluh dan tak sanggup sudah

Pun dia tak pernah katakan hal yang sama

Yang ku tahu ,kita selalu bersama

Dengan banyak suka dibanding duka

Kita tak pernah tahu rasa ini rasa apa

Ataukah hanya candaan pertemanan semata

Album hitam di perapian

Aku rindu tiap detail senyum didalammu

Ku yakin ini bukan cinta namun hanya rasa rindu bekas masa sekolah

Pernah kita berjalan bersama, bercerita tentang masa sekolah

Berbagi tawa dari kisah baru masa-masa yang ada

Aku suka

Melihatmu tertawa

Mendengar cerita tak berguna

Merasakan apa saja hal bodoh yang mungkin nanti kamu akan lupa

Dan sebentar lagi aku yang akan melupa

Tiada lagi album hitam karna ia sudah terlanjur diperapian

Tiada lagi jalan-jalan sore dan duduk-duduk saja dengan cerita gila

Namun esok adalah rahasia

Dan kamu adalah rahasia yang kupendam sekarang,nanti,dan kuharap untuk selamanya

Jika esok aku melihatmu dengannya

Pun kamu melihatku bersama orang yang ku cinta

Ingatlah teman, dosa terbesarku adalah naif dengan apa yang kurasa

Aku harus bagaimana dan aku bisa apa?

Semoga kamu tidak rasakan hal yang sama

Kita tetap bisa saling menyapa, berbagi bahagia

Karena kita ada dibawah langit yang sama

Sampaikan saja pada langit

Dan aku akan dengarkan semua yang kamu bagi disana

Pun juga aku, dengarkan aku bercerita seperti sedia kala

Anggap saja tidak ada dia dan dirinya diantara kita

Namun, taukah kamu tiada yang dapat melawan kuasa

Tuhan tiada pernah salah pada hambanya

Begitupun soal rasa

(NB :  Yang narik nafas berat berarti pengalaman (friendzone) :v )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun