[caption id="attachment_393877" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Kompas.tv)"][/caption]
M. Farchan, seorang teman masa SMA yang pernah bekerja di TV swasta nasional, pernah mengatakan bahwa Bundesliga paling atraktif sedunia, tetapi bukan di Indonesia. Pernyataan menarik sekaligus sarkastik. Realitas penggemar sepak bola di republik ini menggandrungi EPL daripada Bundesliga. Padahal partai Bayern München vs Borussia Dortmund pada 1 November 2014 disiarkan ke seluruh dunia, kecuali Korea Utara. Partai ini mencatatkan satu-satunya pertandingan antarklub dalam sebuah liga domestik di Eropa yang disiarkan ke seluruh negara di dunia minus Korea Utara. Di Indonesia siaran Bundesliga dapat dinikmati di Kompas TV dan Bein Sport.
Meskipun penggemar sepak bola di Indonesia dapat menikmati Bundesliga, namun liga dari negeri Boris Becker ini tidaklah sepopuler liga Inggris atau EPL (nama komersial Barclay Premier League/BPL). EPL memang menjadi ajang pemain profesional internasional mencari uang di sana. Dengan kemasan kampanye televisi yang menawan, maka EPL menjadi merek dagang paling populer di Indonesia. Namun paling populer apakah identik dengan paling atraktif? Jawabannya belum tentu!
Bagaimana mengukur sebuah liga itu disebut atraktif? Ada yang mengatakan jumlah gol yang dihasilkan? Benar! Mari kita bandingkan jumlah gol yang dicetak per partai dalam lima tahun terakhir pada empat liga papan atas di Eropa: Bundesliga, EPL, La Liga, dan Serie A.
Apa yang kita saksikan pada gambar di atas Bundesliga (balok berwarna kuning) mencetak gol paling banyak pada setiap partai selama lima tahun terakhir. EPL yang digadang-gadang terbaik di dunia oleh penonton di Indonesia masih di bawah Bundesliga. Bahkan pada musim 2012/13 sempat turun ke nomor tiga setelah Bundesliga dan La Liga. Pada musim 2013/14 rumpang (gap) rerata gol antara Bundesliga dan peringkat dua, EPL, sangat besar. Bukanlah suatu kebetulan jika Timnas Jerman yang dipenuhi oleh pemain-pemain Bundesliga menyabet trofi Piala Dunia di Brasil. Mungkin mereka sudah terbiasa mencetak gol? Sangat boleh jadi! Terbukti lebih daripada setengah jumlah gol pada Piala Dunia 2014 dicetak oleh pemain-pemain yang merumput di Bundesliga.
Setelah rerata gol yang menjadi ukuran, apalagi? Bagaimana dengan jumlah penonton di stadion? Setuju! Tidak ada gunanya liga disebut atraktif, jika stadion tidak didatangi oleh penonton. Para penggemar sepak bola di Indonesia tentulah tidak salah jika menunjuk EPL sebagai paling banyak penontonnya karena paling populer di Indonesia dan mereka sendiri menyaksikan lewat televisi betapa hingar-bingarnya penonton di stadion. Sayangnya EPL bukanlah nomor satu dikunjungi oleh penonton di stadion. Mari kita lihat gambar informasi di bawah ini.
Dari gambar informasi di atas ternyata jumlah penonton di EPL (balok berwarna merah jambu) masih jauh di bawah Bundesliga (balok berwarna kuning) selama lima tahun terakhir. Dengan rumpang yang sangat besar rerata penonton antara Bundesliga dan EPL akan sangat sulit EPL menyamai atmosfer sepakbola Jerman yang baru saja menggenapkan empat bintang di dada kiri kostum timnasnya.
Seorang teman yang gandrung pada EPL mengatakan bahwa Bundesliga membosankan, karena juaranya klub itu-itu saja. Apakah benar? Apakah liga lain juaranya tidak klub itu-itu saja? Data membuktikan sejak 2001 Bundesliga dijuarai oleh lima klub berbeda, sedang tiga liga lainnya dimenangi oleh empat klub berbeda. Berikut nama klub juara liga sejak 2001:
Bundesliga: Bayern München, Werder Bremen, Borussia Dortmund, VfB Stuttgart, dan VfL Wolfsburg.
EPL: Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City
La Liga: Real Madrid, FC Barcelona, Valencia, dan Atletico Madrid
Serie A: Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan AS Roma
Dari informasi yang saya sampaikan di atas sulit untuk tidak mengatakan bahwa Bundesliga adalah liga paling atraktif.
