Mayor
Komisaris
Letnan
Inspektur
Sersan
Brigadir
Inkonsistensi Pertama
Jika nama pangkat letnan sepadan dengan inspektur, mengapa bintang dua polisi disebut inspektur jenderal? Bukankah inspektur jenderal sepadan dengan letnan jenderal yang berbintang tiga? Ini juga diperkuat dengan jabatan inspektur jenderal pada inspektorat jenderal dipegang oleh perwira tinggi berbintang tiga.
Demikian juga dengan komisaris jenderal. Jika mayor sepadan dengan komisaris, maka polisi berpangkat bintang dua harusnya disebut komisaris jenderal.
Jika kita melihat urutan nama pangkat perwira tinggi TNI AD, yang umum di seluruh dunia, maka piramida pada prefix nama pangkat, dari pangkat lebih tinggi/besar mengerucut atau mengecil ke atas. Dari pangkat brigadir, mayor, kemudian letnan, lalu prefiks hilang untuk bintang empat alias jenderal. Dengan kata lain prefix tersebut diambil dari nama pangkat perwira di bawah jenderal. Dari pangkat perwira terendah yaitu letnan, mayor, lalu brigadir. Lho koq brigadir?
Harap diketahui bahwa brigadir (brigadier) adalah komandan brigade yang sepadan dengan kolonel. Pada masa Perang Dunia II dan sebelumnya di militer dikenal dengan nama pangkat brigadir untuk seorang kolonel. Mallaby, yang terbunuh di Surabaya pada 30 Oktober 1945, adalah berpangkat brigadir alias kolonel . Ia bukan seorang brigadir jenderal.
Entah apa dasarnya nama pangkat sersan polisi diganti sebutannya dengan kolonel atau brigadir?
Inkonsistensi kedua
Mari kita sebut nama pangkat bintara dan perwira pertama polisi.
Brigadir Polisi Dua atau Bripda
Brigadir Polisi Satu atau Briptu
Ajun Inspektur Polisi Satu atau Aiptu
Inspektur Polisi Satu atau Iptu
Kemudian mengapa:
Ajun Komisaris Besar Polisi atau AKBP?
Mengapa tidak:
Ajun Komisaris Polisi Besar atau AKPB?
Jawabannya: saya tidak tahu. Sila dikunyah rame-rame. :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H