Mohon tunggu...
Efron Dwi Poyo
Efron Dwi Poyo Mohon Tunggu... -

Fanatik FC Bayern München. Mia San Mia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Polwan Tidak Harus Seorang Wanita

3 Februari 2015   18:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kita pasti sudah mengenal akronim IWAPI. Ya, benar! Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia. Tidak perlu kita berbincang mengenai maksud dan tujuan kelompok tersebut. Yang pasti itu adalah kelompok wanita yang mempunyai pekerjaan sebagai pengusaha. Mereka adalah wanita pengusaha.

Bagaimana jika dibalik menjadi pengusaha wanita? Bandingkan dengan pengusaha batubara, pengusaha sawit, pengusaha mebel, dan lain sebagainya. Bahasa Indonesia menggunakan hukum DM: diterangkan-menerangkan. Pengusaha adalah kata yang diterangkan. Batubara, sawit, dan mebel adalah kata yang menerangkan. Pengusaha apa? Pengusaha batubara. Batubara menjadi objek usaha si pengusaha. Lalu apa jadinya pengusaha wanita?

Di lingkungan kepolisian kita juga pasti mengenal polisi lalu lintas. Lewat hukum DM dengan mudah kita mengerti bahwa polisi tersebut tugasnya menangani segala hal yang berurusan dengan lalu lintas. Polisi narkotika dimengerti sebagai polisi yang tugasnya memberantas peredaran dan penggunaan narkotika. Bagaimana dengan polisi wanita?

Mari kita bandingkan kepolisian dengan koleganya yang menggunakan anasir wanita di angkatan darat (AD), angkatan udara (AU), dan angkatan laut (AL). AD, AU, dan AL masing-masing menamakan kelompok anggota mereka dari anasir wanita: Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD), Wanita Angkatan Udara (WARA), dan Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL). Mereka tidak menamakan Korps Angkatan Darat Wanita, Angkatan Udara Wanita, dan Korps Angkatan Laut Wanita, karena dalam hukum DM bahasa Indonesia pertukaran posisi kata wanita akan berbeda sama sekali artinya. KOWAD berarti ada kelompok wanita di dalam angkatan darat. Demikian halnya WARA dan KOWAL.

Dengan cukup banyak contoh di atas mengenai hukum DM, maka polisi wanita merupakan polisi yang tugasnya menangani hal-hal mengenai wanita. Apakah polisi tersebut harus wanita? Tidak harus wanita! Kita tentu sering bersua dengan banyak dokter ahli kandungan berjenis kelamin pria, bukan?

Undang-Undang Dasar saja dapat dan sudah pernah diubah. Tentunya akan lebih mudah mengubah istilah polisi wanita menjadi wanita polisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun