Mohon tunggu...
Efrita Nelvist
Efrita Nelvist Mohon Tunggu... Penulis - Just Pipit

Fly High!!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Duolingo, dari Navajo, Esperanto, hingga Swahili

13 April 2021   21:43 Diperbarui: 13 April 2021   22:08 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pemelajar bahasa pasti tidak luput dari kesalahan. Di Duolingo, setiap kali kita melakukan kesalahan, kita bisa mendapat jawaban koreksiannya. Dari situ kita belajar untuk terus memperbaiki kesalahan kita. Di akhir sesi, pertanyaan yang persis sama akan diajukan kembali dan membutuhkan jawaban yang sama juga. Dengan kita mengingat kesalahan dan perbaikan yang sudah diberikan, diharapkan ke depannya kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.

 7. Belajar Lebih Dari 1 Bahasa

Duolingo memberikan kita kesempatan untuk mengenal banyak bahasa dalam satu waktu. Ketika kita belum bisa menyelesaikan seluruh sesi bahasa Prancis, misalnya, karena merasa jenuh, kita bisa belajar bahasa Korea yang diawali dengan belajar huruf vokalnya. Kita pun bisa belajar bahasa Indonesia dengan bahasa pengantar bahasa Inggris yang dimulai dari dasar pengenalan kosakata.

8. Contoh yang Ramah Anak

Karena Duolingo mengklaim batas usia minimal penggunanya di atas usia empat tahun, contoh yang disajikan sangat ramah anak. Dengan bahasa yang sesuai untuk semua usia, setiap pertanyaannya dapat dipahami dengan mudah.

9. Ada Notifikasi Sebagai Pengingat

Duolingo mengklaim bahwa dengan 15-20 menit sehari, kita dapat belajar bahasa baru. Dalam rentang waktu ini, kita bisa mempelajari bahasa secara konsisten dari hari ke hari. Apabila dalam satu hari kita tidak bisa meluangkan waktu 15-20 menit, akan ada notifikasi yang dikirimkan oleh Duolingo sebagai pengingat. Begitu pun ketika peringkat kita turun, Duolingo juga akan memberikan pengingatnya.

Meskipun begitu, di setiap hal pasti ada kekurangan. Ketika Duolingo mengklaim bahwa usia minimal penggunanya adalah empat tahun, di satu sisi Duolingo juga membuka akses pertemanan kepada seluruh pecinta bahasa di seluruh dunia. Hal ini membuka celah untuk orang asing masuk ke wilayah anak-anak yang kita lindungi di rumah karena kita tidak akan pernah tahu siapa di balik akun Duolingo. Oleh karena itu, untuk menjalankan aplikasi ini, anak-anak masih harus tetap di bawah pengawasan orang tua.

Selain itu, sangat disayangkan karena Duolingo tidak memfasilitasi latihan menulis, padahal pada setiap pemelajaran bahasa diperlukan hal ini untuk membiasakan tulisan tangan dan pelafalannya. Hal ini sangat dibutuhkan pada bahasa yang tidak menggunakan alfabet, seperti bahasa Jepang, bahasa China, bahasa Korea, dan bahasa Ibrani. 

Satu poin penting lagi, yaitu tidak adanya penjelasan kaidah bahasa pada aplikasi Duolingo. Jadi, meskipun sangat menyenangkan belajar di Duolingo, pemelajaran bahasa yang kita pelajari harus tetap didampingi buku kaidah bahasanya.

Duolingo telah memberikan kita akses penuh untuk pemelajaran berbagai bahasa secara gratis. Jadi, tidak ada salahnya kita terus memanfaatkan aplikasi ini untuk meningkatkan nilai kita dengan cara belajar bahasa. Karena tentu saja, dengan belajar bahasa, kita akan dapat membuka dunia.

(Ed. Haeriah Syamsuddin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun