Mohon tunggu...
Efrizal Nurbai
Efrizal Nurbai Mohon Tunggu... -

Saya manusia biasa, yang ingin "belajar" dan menambah sahabat agar lebih mudah menjalani hidup sebagai hamba-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lembaran Kisah Kita (2)

13 Juni 2013   07:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau...

masih saja memagut lengan kiriku,

dari dua bibirmu cerita terus bergulir ;

Udaaa ...

semilir itu membawaku pergi,

melintasi sungai, pulau, juga laut

menyeruak di antara kabut dan debu

berlari dalam sengatan terik matahari

dan palunan malam yang membeku.

Udaaa ...

dari musim ke musim perjalanan kami,

semilir itu makin kehilangan irama

bahkan juga nada.

saat menyapu daun-daun kehidupan

ia tak lagi berdendang ria

apalagi membisikkan cinta.

Udaaa ....

ia biarkan aku mengapung

bersama dua sayap kehidupanku

yang baru tumbuah dalam perjalanan kami,

sementara semilir itu larut dalam angin

tanpa tenaga.

Udaaa ...

aku mengepak dua sayap kehidupanku,

sendiri!!!,

mencoba mencari nada dan irama.

tanpa ia yang kehilangan rasa.

Udaaa ...

lalu aku menangkap bayanganmu

yang melintas di antara kemilau lembayung senja.

aahhh ...

ternyata potret senyum nakalmu

tak pernah bisa kutinggalkan di jalan setapak itu.

(malam Jum'at, menjelang subuh)

Balabaru, 13/1-2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun