yang rasanya tak munkin kubuka lagi,
sebab kemudian kau pergi seperti angin
meninggalkan sepenggal kerinduan.
Udaaa ....
Sejak kepergianmu,
di sepanjang jalan setapak ini,
aku sering menunggu senyum nakalmu
kau tak pernah datang lagi,
sepertinya kau memang pergi seperti angin,
entah kapan kan kembali, menerpa mukaku.
Kau cubit kecil lenganku, lanjutmu lagi ;
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!