Mohon tunggu...
efriani inda
efriani inda Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana FP MIPA Universitas Indraprasta PGRI

topik konten favorit saya adalah artikel tentang kesehatan dan penemuan terbaru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bangle Tanaman Pengusir Sawan Pada Bayi, Mitos Atau Fakta?

31 Oktober 2024   15:53 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah mendengar atau melihat ibu ibu jaman dulu mengusap usap semacam jahe di telapak kaki atau tangan bayinya saat melewati kuburan atau saat jenazah dibawa akan dikuburkan? Atau disematkan di topi atau di baju menggunakan peniti? Kebiasaan ini adalah kebiasan ibu ibu Jawa pada jaman dahulu yang mempercayai bahwa bayi yang diusapkan semacam jahe ini akan terhindar dari sawan. Sawan adalah gejala sakit pada seseorang, terutama bayi dan anak-anak, yang disebabkan oleh gangguan mahkluk halus. Bahan yang digunakan seperti jahe ini disebut dengan bangle. Menurut orang orang dahulu bangle adalah tanaman yang dapat mencegah dan menghindari bayi dari sawan sehingga harus diberikan pada bayi atau anak anak.

Lalu apakah benar bangle dapat mencegah dan menghindarkan bayi dari sawan? Mitos atau fakta? Bangle adalah salah satu jenis tanaman yang berasal dari suku Zingiberaceae (jahe jahean atau temu temuan). Dalam nama latin bangle memiliki nama Zingiber cassumunar Roxb. Berikut klasifikasi tanaman bangle secara lengkap :

Kingdom       : Plantae

Divisi              : Tracheophyta

Sub divisi      : Spermatophytina

Kelas               : angiosperms

Sub Kelas      : monocotil

Ordo               : Zingiberales

Famili            : Zingiberaceae

Genus             : Zingiber

Spesies           : Zingiber cassumunar Roxb

Tanaman ini tumbuh subur di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis. Tanaman ini memiliki nama yang berbeda beda di setiap tempat tumbuhnya seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan bengle, di Bali dikenal banggele, di Jawa Barat dikenal panglai, di Aceh dikenal mungle, dan di Minang dikenal kunik bolai.

Tanaman bangle memiliki ciri – ciri yaitu daun tunggal dengan pertulangan daun menyirip dan memiliki rambut rambut halus di permukaanya, bunga majemuk yang berwujud tandan menyembul dari ujung batang, memiliki akar jenis rimpang yang berwarna putih pada saat muda dan berubah menjadi coklat gelap pada saat sudah tua, batang tumbuh lurus dan berbentuk rumpun, hidup di tanah yang kering atau sedikit air.

Bangle merupakan salah satu dari famili Zingiberaceae yang potensial sebagai penghasil essential oil. Essential oil juga dikenal dengan minyak atsiri yang merupakan cairan murni pekat yang dihasilkan dari ekstrak tumbuhan. Essential oil memiliki bau atau aroma dan rasa yang khas dan kuat. Bangle yang memiliki kandungan essential oil paling banyak adalah bagian daun dan rimpangnya. Kandungan essensial oil utama di daun yaitu sabinene, β-pinene, caryophyllene oxide, dan caryophyllene sedangkan essensial oil utama di rhizoma adalah triquinacene 1,4-bis (methoxy), (Z)-ocimene dan terpinen4-ol. Banyaknya jenis jenis kandungan essential oil pada bangle membuat bangle menjadi obat dari berbagai penyakit.

Orang orang Indonesia sudah sejak lama telah memanfaatkan bangle sebagai obat tradisional seperti obat demam, obat sakit kepala, sakit perut dan pencahar. Selain itu bangle juga memiliki manfaat sebagai obat karminatif, stimulan untuk lambung, diare, kolik, sakit kepala, sebagai anti inflammatory dan anti oksidan berhubungan dengan adanya kandungan curcuminoidnya, anti mikroba, analgesik dan obesitas. Anti analgesik dan antipiretik berhubungan dengan adanya kandungan phenylbutenoids.

Kesimpulan

Bangle dengan nama latin Zingiber cassumunar Roxb dapat menghindarkan atau mencegah bayi dari sawan adalah mitos. Bangle memiliki banyak manfaat yaitu sebagai obat sakit kepala, sakit perut, demam, anti inflamatori, anti oksidan, analgesic, anti mikroba dari adanya kandungan essential oil pada bangle.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun