Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Website Anda Terdampak Pembaruan Google? Jangan Bersikap Reaktif

10 Oktober 2024   19:38 Diperbarui: 11 Oktober 2024   13:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah traffic website Anda tiba-tiba menurun drastis dalam beberapa hari terakhir? Kemungkinan besar, situs Anda terkena penalti dari Google.

Secara umum, algoritma peringkat Google terus mengalami perubahan, bahkan dalam hitungan detik. Hal ini sejalan dengan visi Google untuk menampilkan konten yang bermanfaat, serta prioritas mereka dalam menyediakan konten terbaru kepada pengguna.

Dinamika ini dapat memengaruhi peringkat halaman Anda di hasil pencarian. Dengan kata lain, posisi website Anda di mesin pencari tidak pernah abadi.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan penurunan peringkat website Anda di hasil pencarian, bahkan halaman itu dapat hilang dari hasil pencarian atau tidak terindeks. Namun, dalam artikel ini saya akan fokus pada dampak dari perubahan algoritma inti Google. 

Dan perlu diperhatikan, bahwa apa yang saya sampaikan berfokus pada perubahan inti Google dalam setahun terakhir di mana praktik lama pada tahun sebelumnya mungkin sudah tidak relevan lagi pada tahun ini.

Seperti yang diketahui, Google merilis pembaruan algoritma inti pada bulan Agustus lalu. Pembaruan ini merupakan kelanjutan dari pembaruan sebelumnya, di mana Google berusaha membersihkan hasil pencarian dari halaman-halaman yang dianggap tidak bermanfaat atau menggunakan praktik spamming.

Namun, Google bekerja dengan serangkaian algoritma yang kompleks. Akibatnya, beberapa pemilik website yang merasa telah mengikuti praktik SEO yang baik tetap terdampak. Peringkat mereka tiba-tiba turun, dan beberapa halaman mengalami deindeks.

Ilustrasi. (Foto: Generated AI/Efrem)
Ilustrasi. (Foto: Generated AI/Efrem)

Apa yang harus dilakukan?

Perlu diingat, pembaruan algoritma Google dalam beberapa tahun terakhir sulit diprediksi. Sejak diberlakukannya kebijakan helpful content, hasil pencarian justru dipenuhi halaman yang tidak diharapkan oleh pengguna.

Ini terjadi karena sejumlah pemilik website melihat bahwa pembaaruan helpful content tidak sepenuhnya terjadi. Malahan boleh dikatakan, website dengan praktik parasite SEO semakin jamak. 

Selain itu, Google juga sering menguji coba produk berbasis kecerdasan buatan seperti Gemini di mesin pencariannya, yang mana Google sendiri masih perlu memperbaiki kualitas hasil pencariannya.

Dengan demikian, Anda tidak perlu melakukan perubahan drastis. Beberapa ahli SEO menyarankan untuk mengikuti panduan pembaruan Google dan membaca dokumentasi resmi mereka. 

Namun, yang sering diabaikan adalah bahwa perubahan besar pada website selama masa pembaruan juga dapat memiliki dampak negatif.

Google sangat hati-hati dalam mengindeks halaman yang mengalami perubahan signifikan, karena bisa dianggap sebagai upaya untuk memanipulasi hasil pencarian. Misalnya, meskipun Anda berniat memperbarui konten yang sudah bagus atau menghapus backlink yang dianggap berbahaya, tidak ada jaminan bahwa halaman Anda akan kembali ke posisi semula atau terindeks kembali.

Saat ini, Google benar-benar selektif dalam memilih halaman yang layak muncul di hasil pencarian. Jika halaman Anda dianggap tidak layak, Anda harus bersabar menunggu sampai Google mengindeksnya kembali.

Hal ini mungkin terdengar tidak adil, namun itulah kenyataannya. Mengubah website Anda secara drastis agar sesuai dengan panduan Google dapat menjadi langkah yang berisiko.

Sebagai contoh, bayangkan Anda memiliki website berisi total 5.000 halaman, dan Google menurunkan peringkat 3.000 di antaranya. 

Mengupdate ribuan halaman tersebut bukanlah ide yang realistis, karena selain memakan waktu, biaya, dan tenaga, tidak ada jaminan bahwa upaya tersebut akan membawa perubahan positif. 

Lagipula, tidak ada cara cepat untuk memperbaiki peringkat webiste Anda pada kata kunci tertentu. Anda hanya perlu sabar dan melakukan semuanya seperti Anda mempraktikan SEO secara normal dan sehat.

Beberapa pengguna Twitter bahkan melaporkan bahwa traffic mereka pulih setelah terkena penalti selama satu tahun, meskipun mereka tidak melakukan perubahan besar pada website mereka.

Saya menyarankan untuk tidak mengambil langkah ekstrem terhadap website Anda, terutama jika halaman-halaman yang ingin diperbarui merupakan bagian penting dari bisnis Anda. 

Lakukan perubahan hanya jika diperlukan oleh pelanggan atau konsumen Anda, bukan semata-mata karena reaksi terhadap perubahan algoritma Google.

Lalu, apakah halaman berkonten sensitif bisa berdampak seluruh website?

Google masih ketat untuk memberi peringkat pada website berkategori Your Money, Your Life (YMYL). Tetapi, katakanlah Anda memiliki website tentang pendidikan remaja, tetapi ternyata, di dalamnya, terdapat 3 konten tentang asuransi pendidikan. 

Dalam kondisi ini, Anda tidak perlu risau. Google hanya memperhatikan 3 halaman tersebut dan tautan yang keluar/masuk ke halaman tersebut. 

Dengan kata lain, halaman tersebut terisolasi. Anda tidak perlu menghapus halaman tersebut. Namun, cobalah untuk menghapus tautan internal yang mengarah pada halaman lain untuk memutus rantai transfer backlink ke seluruh jejaring halaman Anda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun