Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Panas! Yelp Gugat Google atas Monopoli Hasil Pencarian

30 Agustus 2024   00:59 Diperbarui: 30 Agustus 2024   01:10 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Google. (Reuters via Kompas.com)

Orang Indonesia mungkin merasa asing ketika mendengar nama Yelp, sebuah website review mirip-mirip Yellow Pages. Di Amerika, Yelp ini sangat popular. Dan baru-baru ini, Yelp menggugat Google karena monopoli mereka ke pengadilan federal San Fransisco, AS.

Gugatan ini sangat menarik. Dua perusahaan berpengaruh akan bertarung dalam pengadilan. Dalam pernyataannya, Yelp memberikan beberapa poin penting mengapa mereka menggugat Google.

Pertama, bagaimana Google sebagai penguasa informasi membuat persaingan tidak sehat. Pengguna yang mencari informasi di Google diarahkan untuk tetap berada di ekosistem Google itu sendiri. Padahal, sejatinya, konsumen ingin menemukan referensi lebih luas.

Kedua, Yelp telah mencurigai bahwa Google sengaja menengggelamkan posisi pesaingnya di hasil pencarian. 

Selengkapnya, Anda dapat membaca rilis gugatan Yelp ke Google di sini.

Perlu diketahui, Yelp dan Google adalah kompetitor dalam menyajikan review produk dan jasa kepada pengguna.

Kita tentu terbiasa mencari sesuatu di Google. Jika ingin membeli produk atau mengunjungi tempat, kita terbiasa untuk lebih dahulu membaca review. 

Nah, Yelp sebenarnya menyediakan review tersebut, tetapi Google tampaknya "khawatir" jika mereka mengarahkan pengunjung ke Yelp, maka pengguna bisa beralih hati ke produk lainnya.

Ini menjadi jalan berat berikutnya untuk Google. Sebagai SEO specialist yang menangani sejumlah klien, saya mendukung gugatan Yelp. 

Monopoli Google dalam beberapa tahun terakhir berada di ambang mencemaskan. Publisher terus dirugikan oleh sikap semena-mena Google dalam mengatur hasil pencarian. 

Di sisi lain, mereka mencegah persaingan dengan tujuan menjatuhkan pesaingnya. Pada akhirnya, pengguna atau masyarakat tidak memiliki banyak pilihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun