Kelonggaran tersebut menjadi petaka. Clermont sukses memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 lewat gol Jodel Dossou, tiga menit sebelum babak pertama selesai.
Gol tersebut cukup menyentak. Maklum, ini mengingatkan lagi bagaimana pertahanan PSG sangat rawan tatkala lawan melakukan serangan.Â
Para pemain harus mencetak gol tambahan untuk memperbaiki mental pemain. Tetapi, tidak ada gol tambahan sampai wasit meniup peluit tanda babak pertama sudah berakhir.
Trio Messi, Neymar dan Mbappe semakin tajam di babak kedua
Memasuki babak kedua, PSG masih mengandalkan skema serupa seperti di babak pertama. Les Parisiens mencoba memberikan ancaman dengan mengandalkan kekuatan trio MNM.
Dan itu terbukti, meski membutuhkan waktu cukup lama untuk menyaksikan gol tambahan PSG.Â
Neymar mencetak gol keduanya melalui titik putih pada menit ke-71, kemudian disusul gol Mbappe pada menit ke-74 untuk membuat keunggulan 1-4 Paris Saint Germain atas Clermont.
Clermont tampak begitu frustasi mengingat peluang mereka untuk bermain aman di kandang sendiri sudah pupus. Stamina mulai berkurang sehingga membuat Mbappe leluasa menerobos baris pertahanan untuk menebalkan keunggulan PSG menjadi 1-5 atas tuan rumah.
Neymar pun menyodorkan gol ketiganya untuk menutup laga Clermont vs PSG dengan skor akhir 1-6. Dalam proses terciptanya gol, Mbappe terlihat ingin berbagi pentas bersama pemain internasional Brasil tersebut.
Mbappe sudah berhadapan langsung dengan kiper, namun memilih untuk mengoperkan bola dari kakinya kepada Neymar yang berada segaris dengannya.
Kembalinya performa terbaik Neymar
Pertandingan penuh makna. Kebetulan, Sergio Ramos baru melakukan dua penampilan pada tahun ini dan semua laga yang ia lakoni berakhir dengan skor telak.Â
Di laga pekan lalu, PSG juga menempatkan dirinya sebagai raksasa Ligue 1 dengan kemenengan telak 5-1 atas FC Lorient.